Konten dari Pengguna

Asal-usul Lumpia, Kudapan Lezat Asal Semarang

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
6 Oktober 2024 21:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Asal-usul Lumpia, Kudapan Lezat Asal Semarang, Unsplash/Joshua Hoehne
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Asal-usul Lumpia, Kudapan Lezat Asal Semarang, Unsplash/Joshua Hoehne
ADVERTISEMENT
Asal usul lumpia merupakan bagian dari kekayaan kuliner Indonesia yang menarik untuk ditelusuri. Lumpia, yang dikenal sebagai makanan ringan khas Semarang, memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan pengaruh budaya Tiongkok di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Keunikan rasa dan teksturnya menjadikan lumpia tidak hanya disukai oleh masyarakat lokal, tetapi juga menjadi salah satu ikon kuliner yang banyak dicari oleh wisatawan.

Asal-usul Lumpia

Ilustrasi Asal-usul Lumpia, Unsplash/Alexandra Tran
Asal usul lumpia merupakan salah satu makanan tradisional yang berasal dari daerah Semarang, Jawa Tengah. Lumpia adalah penganan berupa dadar yang memiliki isian rebung, daging, dan sebagainya.
Penganan ini dibuat dengan cara digulung dan biasanya digoreng hingga renyah. Lumpia menjadi salah satu ikon kuliner yang terkenal dan sering disajikan sebagai camilan atau makanan pembuka.
Mengutip dari buku Dari Sam Poo Kong ke Lumpia Semarang, Rahardian, Erna (2019), lumpia Semarang sudah ada sejak abad ke-19 atau sebelum tahun 1900.
Makanan ini diperkenalkan oleh seorang pendatang dari Fujian bernama Tjoa Thay Joe, yang menjual penganan dengan isian rebung dan daging babi.
ADVERTISEMENT
Di sana, ia bertemu dengan Mbak Wasih, seorang perempuan Jawa yang juga menjual penganan serupa. Namun, penganan dagangan Mbak Wasih memiliki isian udang dan kentang, sehingga rasanya lebih manis.
Seiring waktu, keduanya jatuh cinta, menikah, dan memutuskan untuk menggabungkan usaha mereka. Akhirnya, isian lumpia berubah menjadi kombinasi udang atau ayam dengan rebung.
Isian tersebut kemudian dibungkus dengan kulit lumpia khas Tionghoa. Kombinasi antara kulit lumpia yang renyah, rebung manis, dan telur udang yang gurih menjadikan lumpia cepat menjadi penganan favorit di Semarang.
Pada masa itu, penganan ini dijual di pasar malam Belanda yang bernama Olympia Park. Seiring berjalannya waktu, lumpia semakin terkenal di Semarang, dan usaha Tjoa Thay Joe serta Mbak Wasih dilanjutkan oleh anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
Siem Hwa Noi dan Siem Gwan Sing membuka usaha lumpia di daerah Mataram, Semarang, sementara Siem Swie Kiem memulai usaha di Gang Lombok Nomor 11.
Saat ini, ada dua varian lumpia yang dikenal, yaitu lumpia basah dan goreng. Lumpia basah sangat cocok bagi mereka yang ingin menghindari makanan gorengan. Menikmati lumpia akan semakin nikmat dengan tambahan lokio, acar, dan saus manis kental sebagai pendamping.
Itulah penjelasan mengenai asal-usul lumpia, yang merupakan kudapan lezat asal Semarang.