Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Asal-usul Minangkabau dan Keunikan Budayanya
17 November 2024 0:43 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Etnis ini dikenal karena kekayaan kulinernya berupa rendang serta sistem sosial dan budayanya yang unik. Etnis Minangkabau berakar dari wilayah Sumatra Barat.
Asal-usul Minangkabau
Terdapat berbagai cerita mengenai asal-usul Minangkabau. Inilah asal-usul Minangkabau dan keunikan budayanya berdasarkan situs web newworldencyclopedia dan britannica.
Asal-usul tradisi Minangkabau menggabungkan nilai-nilai lokal dengan ajaran Islam melalui prinsip Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Minangkabau menganut sistem masyarakat matrilineal terbesar di dunia.
Etnis ini memiliki struktur sosial yang menjunjung tinggi peran perempuan dalam kepemilikan tanah dan rumah. Laki-laki dalam etnis Minangkabau sering merantau untuk memperluas wawasan dan mencari rezeki.
Asal-usul nenek moyang etnis Minangkabau ini sering dikaitkan dengan legenda gunung berapi Marapi. Nenek moyang suku bangsa Minangkabau berasal dari percampuran bangsa Melayu tua dan Melayu muda.
ADVERTISEMENT
Melayu tua telah datang pada zaman Neolitikum, sedangkan Melayu muda datang pada zaman perunggu. Kedua bangsa ini serumpun dengan bangsa Astronesia.
Kelompok pengembara Astronesia yang meninggalkan kampung halamannya di bagian Hindia. Pengembaraan ini menuju ke selatan mencari daerah baru untuk kehidupan dan mendarat di pantai Timur Sumatera, lalu bergerak ke arah pedalaman pulau Sumatera.
Kelompok pengembara ini sampai di sekitar gunung Marapi karena di sana telah mendapatkan tanah subur di lereng gunung Marapi. Kelompok ini menetap dan membangun negeri pertama yaitu Pariangan Padang Panjang.
Kelompok ini terus berkembang hingga selingkaran gunung Marapi dan sealiran batang Bengkaweh. Hal ini sesuai pepatah adat yang berbunyi: “Dari mana titik Pelita, dari semak turun ke padi, dari mana asal nenek moyang kita, dari puncak gunung merapi”.
ADVERTISEMENT
Dalam Tambo disebutkan bahwa, pada suatu waktu ketika bumi bersentak naik dan langit bersentak turun datangah keturunan Raja Iskandar Zulkarnain yaitu Sri Maharaja Diraja. Mereka mendarat di puncak gunung Marapi.
Ia menikah dengan Indo Jelita, adik perempuan dari ninik Dt. Suri Dirajo dari hasil perkawinan itu lahir Dt. Ketumanggungan. Kemudian setelah Sri Maharaja Diraja meninggal, Indo Jelita dikawini oleh seorang pengikut dan penasehat Sri Maharaja Diraja.
Pengikut tersebut bernama Cati Bilang Pandai. Dari perkawinan kedua ini lahir Dt. Perpatih Nan Sabatang dan beberapa orang putera puteri lagi. Putera dan Puteri Indo Jelita itulah yang kemudian menjadi cikal bakal nenek moyang Minangkabau.
Asal-usul Minangkabau dapat dilihat pada masa pra sejarah dan legenda mengenai gunung Marapi. Tradisi Minangkabau menggabungkan nilai-nilai lokal dengan ajaran Islam. (Fia)
ADVERTISEMENT