Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Asal-usul, Peradaban, dan Kepercayaan Suku Inca
2 Juli 2023 20:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembahasan mengenai asal usul, peradaban, serta kepercayaan suku Inca adalah salah satu topik sejarah yang patut untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya, Suku Inca adalah suku Indian yang bermukim di Pegunungan Andes sekitar abad ke-10 sampai 16 Masehi. Suku yang mempunyai pemerintahan di Cuzco ini sangat menarik untuk dibahas, terutama mengenai kepercayaannya yaitu politheisme.
Asal Usul Suku Inca
Menurut mitos, suku Inca bermula dari kisah tiga gua di Tampu T'uqu, yang bernama Gua Matras T'uqu, Sutiq T'uqu, dan Qhapaq T'uqu. Dari gua yang terletak di tengah, keluar empat laki-laki dan empat perempuan bersaudara.
Delapan orang tersebut yang disebut-sebut sebagai nenek moyang suku Inca. Mereka dipercaya merupakan keturunan Dewa Inti yaitu Dewa Matahari. Mereka kemudian menetap di sebuah lembah subur daerah Cusco pada tahun 1200 Masehi.
ADVERTISEMENT
Peradaban Suku Inca
Suku Inca hidup dengan bercocok tanam. Mereka sudah mampu melakukan sistem pertanian dan irigasi yang maju. Bahkan mereka membuat kanal-kanal untuk mengalirkan air ke lahan serta mengubah lereng gunubg menjadi bertingkat sehingga dapat dipakai bercocok tanam.
Ada sekitar 700 bahasa yang dimiliki suku Inca. Namun bahasa yang dipakai secara resmi oleh kekaisaran adalau bahasa Quechua. Seni bangunan yang dimiliki suku Inca sudah dapat dikatakan maju. Hal tersebut terlihat dari istana-istana megah yang dibuat dari batu dengan ukiran indah, jalan raya, benteng, sampai tata kota.
Kepercayaan Suku Inca
Suku Inca mempunyai kepercayaan politheisme atau memuja banyak dewa dengan Dewa Matahari yang dianggap sebagai dewa paling tinggi. Masyarakat suku Inca juga melakukan upacara Capacocha, yaitu upacara persembahan anak-anak bagi dewa.
ADVERTISEMENT
Anak-anak akan diberi minuman semacam bir dan kemudian diletakkan di ceruk yang berada di bawah tanah. Mereka kemudian dibiarkan hingga mati akibat membeku. Menurut suku Inca, anak-anak tersebut tidak dikorbankan untuk membuat dewa senang, melainkan mereka akan menjadi bagian di dunia dewa dan kemudian hidup bersama.
Maka dari itu, pengorbanan tersebut dipandang sebagai penghargaan tertinggi karena anak-anak tersebut dianggap akan hidup lebih baik daripada hidup menjadi manusia. Itulah kisah asal usul, peradaban, dan kepercayaan suku Inca.(LAU)