Konten dari Pengguna

Asal-Usul Sekaten Yogyakarta dan Prosesi Upacara Adatnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 Juli 2024 18:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi asal usul sekaten yogyakarta. Sumber: Han Sen/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asal usul sekaten yogyakarta. Sumber: Han Sen/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekaten adalah tradisi yang telah mengakar di wilayah Yogyakarta dan Surakarta sejak zaman dahulu. Asal usul Sekaten Yogyakarta bermula dari masa Kerajaan Demak dan diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Raden Patah guna penyebaran ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Subuh dalam penelitiannya yang berjudul Garap Gending Sekaten Keraton Yogyakarta menyampaikan bahwa tradisi Sekaten bertujuan untuk memperingati Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Untuk mengetahui informasi penting tentang asal usul Sekaten Yogyakarta, simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Asal Usul Sekaten Yogyakarta

Ilustrasi asal usul sekaten yogyakarta. Sumber: Baarast Project/pexels.com
Tradisi Sekaten adalah acara tahunan yang diselenggarakan di Yogyakarta dan Surakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dari tanggal 5-11 Rabi'ul Awal serta ditutup tanggal 12 Rabi'ul Awal dalam upacara Garebeg Mulud.
Asal usul Sekaten Yogyakarta bermula dari Raden Patah, sultan dari Kerajaan Demak yang memperkenalkan Sekaten sebagai media penyebaran agama Islam di abad 15 Masehi. Sekaten berasal dari bahasa Arab, yaitu Syahadatain atau dua kalimat syahadat.
ADVERTISEMENT
Perlahan-lahan, tradisi tersebut akhirnya dilanjutkan oleh pecahan Kerajaan Mataram Islam, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta sampai saat ini. Pada zaman dahulu, Sekaten dijadikan sebagai media dakwah para ulama untuk mengajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam agama Islam.

Prosesi Tradisi Sekaten Yogyakarta

Tradisi Sekaten dilakukan dengan sejumlah tahapan panjang karena pelaksanaannya sekitar seminggu. Adapun prosesi tradisi Sekaten Yogyakarta adalah:

1. Gamelan Sekati

Prosesi tradisi Sekaten Yogyakarta bermula dari penabuhan gamelan Sekati tang terdiri atas gamelan dengan nama Kyai Nogowilogo serta Kyai Guntur Madu di Yogyakarta. Gamelan tersebut akan dibunyikan selama tujuh hari di area halaman Masjid Agung setiap pukul 16.00-23.00.

2. Pawai Panjang Jimat

Prosesi tradisi Sekaten Yogyakarta selanjutnya adalah pawai Panjang Jimat. Pelaksanaan pawai ini dilakukan dengan membawa uborampe ritual serta sesaji yang dimulai dari area keraton sampai Masjid Agung.
ADVERTISEMENT

3. Upacara Maulid Nabi Muhammad

Upacara Maulid Nabi Muhammad SAW adalah puncak acara Sekaten. Pelaksanaannya dilakukan dengan pengajian serta doa bersama para umat Islam.

4. Garebeg Maulud

Penutup upacara Sekaten adalah pelaksanaan Garebeg Maulud. Upacara adat ini dilaksanakan dengan mengarak hasil bumi yang dibentuk tumpeng besar, lalu dibagikan kepada masyarakat.

5. Numpak Wajik

Dua hari sebelum Garebeg Maulud, masyarakat akan melaksanakan Numpak Wajik di halaman Istana. Biasanya, pelaksanaannya pukul 16.00 yang diisi dengan permainan lagu serta iringan lumping, kentongan, dan lainnya.
Demikian informasi penting mengenai asal usul Sekaten Yogyakarta dan prosesinya. [ENF]