Asal-Usul Selat Sunda dan Kisah Legenda Prabu Rakata

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
8 Juli 2023 22:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi asal-usul Selat Sunda. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asal-usul Selat Sunda. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asal-usul Selat Sunda kerap dikaitkan masyarakat dengan legenda Prabu Rakata. Seperti diketahui bahwa Selat Sunda merupakan selat yang menghubungkan Pulau Jawa serta Sumatera juga Laut Jawa dengan Samudera Hindia.
ADVERTISEMENT
Selat ini terletak di selatan Lampung atau bagian barat provinsi Banten. Keberadaan Selat Sunda tidak lepas dari keberadaan Gunung Krakatau.
Ledakan Krakatau yang dahsyat pada 535 M disebut sebagai penyebab terbentuknya Selat Sunda. Untuk mengetahui lebih dalam tentang asal-usul Selat Sunda dan kaitannya dengan legenda Prabu Rakata, simak ulasan di bawah ini.

Mengenal Asal-Usul Selat Sunda

Ilustrasi asal-usul Selat Sunda. Foto: Pixabay
Asal-usul Selat Sunda berawal dari letusan hebat Gunung Krakatau pada 535 M.
Meletusnya Gunung Krakatau itu mengakibatkan terjadinya tsunami, cuaca dingin, serta langit diselimuti kegelapan. Peristiwa tersebut kemudian juga menjadi salah satu awal terbentuknya Selat Sunda,
Kemudian pada 1883 terjadi kembali letusan dahsyat Krakatau yang menyebabkan 2/3 bagian Krakatau runtuh karena letusan berantai sekaligus melenyapkan hampir seluruh pulau di sekitarnya.
ADVERTISEMENT

Legenda Prabu Krakata

Asal-usul Selat Sunda juga kerap dihubungkan cerita legenda Prabu Rakata. Letusan dahsyat Gunung Krakatau Purba pernah terjadi di masa lalu.
Hal ini disebutkan dalam teks jawa kuno yang diperkirakan berasal dari 416 masehi, seperti dikutip dari situs hmgf.fmipa.ugm.ac.id.
Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Rakata. Ia mempunyai dua orang putra. Kala itu Pulau Jawa dan Sumatera masih menjadi satu.
Sang raja pun ingin membagi wilayah kekuasaannya dengan adil pada dua anaknya. Oleh sebab itu, Prabu Rakata berniat pergi menyepi atau bertapa. Namun, sebelum pergi Prabu Rakata mengatakan rencana pembagian wilayahnya.
Bagian barat adalah wilayah kekusaan Raden Tapabaruna sementara wilayah timur menjadi kekuasaan Raden Sundana. Keputusan itu pun disepakati oleh kedua anaknya. Akhirnya sang raja pergi menyepi membawa guci kesayangannya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, sebelum kembali dari pertapaan perang terjadi antara kedua putranya. Raden Sundana melakukan serangan terhadap kerajaan milik Raden Tapabaruna guna menguasai wilayah.
Mengetahui hal tersebut, Prabu Rakata segera kembali ke kerajaan. Ia marah besar pada anak-anaknya dan meminta mereka berdiri di wilayah kekuasaan masing-masing dengan diikuti para pasukannya.
Selanjutnya, sang raja pun menyiramkan air laut yang ada dalam guci tepat di tengah kedua putranya. Lantas guci juga diletakkan di tengah-tengah. Tak lama setelah itu, bumi bergetar hingga terbentuk celah jurang.
Rekahannya merambat ke utara dan selatan sampai keduanya bertemu di ujung laut selatan serta utara. Dari sini sebuah selat pun terbentuk yang dikenal dengan nama Selat Sunda.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, guci kesayangan Prabu Rakata berubah menjadi gunung yang selanjutnya disebut Gunung Krakatau.
Demikian asal-usul Selat Sunda dan kisah legenda Prabu Rakata yang harus diketahui. Hingga kini, proses terbentuknya Selat Sunda masih sering dikaitkan dengan kedua teori di atas. (DN)