Konten dari Pengguna

Bagaimana Kondisi Geografi pada Zaman Klasik? Berikut Jawabannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 Agustus 2024 23:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana kondisi geografi pada zaman klasik. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana kondisi geografi pada zaman klasik. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Perkembangan pesat yang terjadi di Yunani dan Romawi menunjukkan dengan jelas bagaimana kondisi geografi pada zaman klasik.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan memaparkan lebih lanjut tentang kondisi geografi pada zaman klasik menurut buku Pengantar Ilmu Sosial oleh Ryan dan Baihaqi. Simak pembahasannya di sini.

Bagaimana Kondisi Geografi pada Zaman Klasik?

Ilustrasi bagaimana kondisi geografi pada zaman klasik. Foto: Pexels
Pada zaman klasik, geografi berkembang pesat, terutama di dunia Yunani dan Romawi. Awalnya, pengetahuan tentang bumi pada masa tersebut masih dipengaruhi oleh mitologi.
Secara lambat laun pengaruh mitologi mulai berkurang seiring dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam sejak abad ke-6 SM. Hingga corak pengetahuan tentang bumi sejak saat itu mulai mempunyai dasar ilmu alam dan ilmu pasti. Di mana proses penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan memakai logika.
Beberapa tokoh, seperti Thales dan Anaximander, telah berusaha memahami bentuk bumi dan fenomena alam melalui observasi dan teori.
ADVERTISEMENT
Anaximander juga dianggap sebagai salah satu pembuat peta pertama. Peta-peta awal Yunani menggambarkan dunia yang dikenal dengan cara yang cukup akurat untuk waktu itu.
Salah satu tokoh paling terkenal, Eratosthenes, memperkenalkan istilah geografi dan berhasil mengukur keliling bumi dengan ketepatan yang mengagumkan menggunakan metode sederhana berbasis bayangan matahari.
Kemudian, Hipparchus mengembangkan sistem koordinat latitude dan longitude, yang kemudian disempurnakan oleh Ptolemy dalam karyanya Geographia. Ptolemy juga membuat peta dunia yang sangat berpengaruh selama berabad-abad.
Sementara itu, bangsa Romawi terkenal dengan jalan-jalan dan infrastrukturnya yang luas, yang memerlukan pengetahuan geografi yang baik untuk perencanaan dan pembangunan.
Banyak penjelajah dan sejarawan Romawi yang mendokumentasikan wilayah-wilayah yang mereka taklukkan atau jelajahi. Pliny the Elder, misalnya, menulis Natural History yang mencakup informasi geografi yang luas.
ADVERTISEMENT
Romawi juga berkontribusi dalam terminologi geografi. Misalnya, istilah meridian dan paralel yang digunakan dalam pemetaan dan navigasi.
Pada masa klasik, meskipun ada pengetahuan yang signifikan tentang wilayah-wilayah di sekitar Laut Tengah dan sebagian Asia dan Afrika, pengetahuan tentang benua-benua lain sangat terbatas.
Ada diskusi dan perdebatan mengenai bentuk bumi. Sementara beberapa filsuf seperti Pythagoras dan Aristoteles mendukung teori bumi bulat, pandangan ini tidak diterima secara universal.
Perdagangan internasional dan kolonisasi oleh Yunani dan Romawi membantu memperluas pengetahuan geografi, meskipun dengan cara yang sering kali dipengaruhi oleh mitos dan laporan tidak akurat dari penjelajah.
Kesimpulannya, kondisi geografi pada zaman klasik masih kental dengan berbagai mitologi dan cerita kultural masyarakat. (SP)