Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Bahasa Tulisan dalam Prasasti di Masa Kerajaan Hindu-Buddha
7 Februari 2024 21:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Prasasti merupakan salah satu peninggalan zaman kerajaan Hindu-Buddha yang juga menjadi bukti sejarahnya. Prasasti biasanya berisi tulisan berbahasa Sanskerta maupun Jawa Kuno.
ADVERTISEMENT
Muhassin dalam Telaah Linguistik Interdisipliner dalam Makrolinguistik, menyebutkan bahwa prasasti bisa menggunakan bahasa Sanskerta, Jawa Kuno, hingga Melayu.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai prasasti biasanya berisi tulisan berbahasa apa, simak selengkapnya di artikel berikut.
Bahasa Tulisan dalam Prasasti
Prasasti adalah salah satu jejak peninggalan kerajaan Hindu-Buddha sekaligus menjadi bukti sejarah keberadaannya. Umumnya, dalam prasasti terdapat tulisan yang menceritakan mengenai kisah raja maupun suatu kerajaan.
Bahasa Sanskerta juga dianggap sebagai bahasa suci umat Hindu, Buddha, serta Jain (agama dharma). Bukan hanya itu, bahasa Sanskerta juga menjadi bahasa pengantar di wilayah Asia Selatan.
ADVERTISEMENT
Bahasa ini diperkirakan masuk ke Indonesia dibawa oleh pendeta asal India pada abad ke-5 Masehi. Penggunaan bahasa Sanskerta dalam prasasti-prasasti di Indonesia banyak ditemukan pada sejumlah kerajaan, seperti Kerajaan Tarumanegara, Kutai, serta Mataram Kuno.
Di samping bahasa Sanskerta, prasasti biasanya berisi tulisan bahasa Melayu, Jawa Kuno, Sunda Kuno, maupun Bali Kuno. Sementara itu, untuk aksaranya lebih banyak menggunakan aksara Pallawa, Prenagari, Melayu Kuno, Jawa Kuno, Bali Kuno, maupun Sunda Kuno.
Perkembangan Bahasa di Masa Kerajaan Hindu Buddha
Semasa kerajaan Hindu Buddha, masyarakat Jawa banyak menggunakan bahasa Jawa Kuno maupun Sunda Kuno untuk berkomunikasi. Di sisi lain, pada masyarakat Semenanjung Melayu serta Sumatera menggunakan bahasa Melayu dalam kehidupan sehari-hari.
Pada beberapa daerah di Nusantara, bahasa daerah juga dijadikan sebagai alat komunikasi, seperti bahasa Nias, Kubu, Batak, Padang, Minangkabau, Banjar, Bugis, Makassar, serta Dayak.
ADVERTISEMENT
Meskipun mayoritas daerah di Nusantara telah menggunakan bahasa daerah, tetapi dalam prasasti tetap menggunakan bahasa Sanskerta. Bahkan, menurut sejarah, golongan yang bisa membaca bahasa Sanskerta adalah kaum Brahmana, bangsawan, maupun raja.
Demikian sederet informasi mengenai prasasti biasanya berisi tulisan berbahasa apa dan perkembangan bahasa di masa kerajaan Hindu Buddha. [ENF]