Konten dari Pengguna

Baju Adat Pakpak dan Kelengkapannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Juli 2024 22:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi baju adat pakpak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi baju adat pakpak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baju adat Pakpak adalah pakaian tradisional yang berasal dari suku Pakpak, yang merupakan salah satu suku Batak yang mendiami wilayah Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Baju adat Pakpak memiliki ciri khas dan makna simbolis yang mencerminkan budaya dan tradisi suku Pakpak. Simak artikel ini untuk mendapat informasi selengkapnya.

Baju Adat Pakpak

Ilustrasi baju adat pakpak. Foto: Pixabay
Etnis Batak Pakpak merujuk pada suku Batak Pakpak yang tinggal di daerah Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Dairi seperti yang ditulis dalam buku Ensiklopedi Pakaian Nusantara: Sulawesi Tenggara hingga Sumatera Utara oleh Toto Sugiarto.
Baju adat Sumatera Utara dari daerah Pakpak ini menggunakan kain ulos, yaitu kain tradisional daerah Pakpak dilengkapi dengan berbagai aksesorisnya.
Baju adat Pakpak memiliki makna simbolis yang mendalam. Setiap motif dan hiasan pada pakaian adat ini mencerminkan nilai-nilai budaya, status sosial, dan kepercayaan masyarakat Pakpak.
Penutup kepala tradisional yang sering dikenakan oleh pria Pakpak adalah bulang-bulang. Ini adalah ikat kepala yang dibuat dari kain tenun khas Pakpak dan dihiasi dengan hiasan khas.
ADVERTISEMENT
Pria Pakpak biasanya mengenakan baju lembut, yang merupakan baju tradisional berbentuk seperti tunik dengan lengan panjang dan berwarna gelap. Baju ini sering dihiasi dengan sulaman atau motif khas Pakpak.
Sedangkan, celana yang dikenakan biasanya berwarna gelap dan terbuat dari kain yang sama dengan baju lembut. Celana ini sering kali longgar dan nyaman untuk dipakai.
Seperti suku Batak lainnya, ulos biasanya dililitkan di pinggang atau disampirkan di bahu sebagai simbol kebanggaan dan kehormatan. Pria Pakpak juga mengenakan aksesoris seperti kalung dan gelang yang terbuat dari bahan alam, seperti kayu atau logam.
Sedangkan, pada wanita Pakpak biasanya mengenakan topi adat atau tali-tali yang dihiasi dengan ornamen khas Pakpak. Penutup kepala ini sering kali dihiasi dengan manik-manik dan sulaman.
ADVERTISEMENT
Wanita Pakpak mengenakan kain sarung yang terbuat dari ulos yang dililitkan di pinggang dan menjuntai hingga mata kaki. Ulos adalah simbol kehormatan dan kebanggaan bagi wanita Pakpak.
Baju kurung adalah pakaian tradisional berbentuk tunik dengan lengan panjang yang sering dihiasi dengan sulaman atau motif khas Pakpak. Baju kurung biasanya berwarna cerah dan terbuat dari kain yang halus.
Mereka juga mengenakan selendang atau oles yang merupakan kain panjang yang dikenakan di bahu atau di pinggang sebagai hiasan tambahan. Selendang ini sering dihiasi dengan motif-motif tradisional.
Wanita Pakpak juga mengenakan berbagai aksesoris seperti kalung, gelang, dan anting-anting yang terbuat dari bahan alami atau logam.
Baju adat Pakpak biasanya dikenakan pada acara-acara penting dan upacara adat, seperti pernikahan, upacara kematian, upacara adat (ritual), dan perayaan lainnya.
ADVERTISEMENT
Dengan memakai baju adat Pakpak, masyarakat tidak hanya melestarikan warisan budaya mereka, tetapi juga menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap tradisi nenek moyang mereka. (SP)