Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Beginilah Latar Belakang Timbulnya Pertempuran Lima Hari di Semarang
24 Mei 2023 15:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Latar belakang timbulnya pertempuran lima hari di Semarang menjadi topik yang menarik untuk mengetahui perjuangan bangsa di masa awal kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ensiklopedia Pelajar dan Umum, peristiwa pertempuran lima hari di Semarang menjadi sejarah yang tak terlupakan. Karenanya, didirikan sebuah monumen bernama Tugu Muda dan Monumen Dokter Karyadi.
Dianggap menjadi perjuangan yang hebat dari rakyat Semarang, bagaimana latar belakang dan kisah dari pertempuran lima hari di Semarang?
Latar Belakang Pertempuran Lima Hari di Semarang
Setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada 15 Agustus 1945, Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Meski demikian, pihak Jepang terlihat belum mampu menerima kekalahan.
Banyaknya prajurit Jepang yang belum dapat pulang ke negaranya membuat mereka dipekerjakan di berbagai sektor, seperti pabrik.
Hingga pada tanggal 14 Oktober 1945, 400 mantan tentara Dai Nippon Jepang yang dipekerjakan di pabrik gula Cepiring melakukan perlawanan.
ADVERTISEMENT
Mantan prajurit tersebut akan dipindah ke Semarang, tetapi melarikan diri ke arah Jatingaleh dan bergabung dengan pasukan Kidobutai di bawah pimpinan Mayor Kido.
Suasana menjadi semakin sengit ketika Kepala Laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat (RS Purasara), dr. Kariadi, tewas ditembak tentara Jepang.
Saat itu, dr. Kariadi akan menjalankan tugas memeriksa Reservoir Siranda di Candi Lama yang merupakan sumber mata air di Semarang.
Bahkan, tersiar kabar bahwa pihak Jepang menyebarkan racun dalam mata air tersebut. Dengan demikian, pecahlah emosi rakyat Semarang dan membulatkan tekad mereka untuk membalas Jepang.
Kronologi Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran lima hari di Semarang dimulai sejak tanggal 15 sampai tanggal 20 Oktober 1945.
Kejadian itu bermula pada dini hari di tanggal 15 Oktober saat sekitar 2.000 orang Kidobutai menginjakkan kaki di Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Angkatan muda Semarang yang mendapat dukungan dari TKR pun menyambut kedatangan Kidobutai dengan pertempuran yang terjadi selama lima hari.
Ada empat titik pertempuran, yaitu daerah Pandanaran, Simpang Lima, Kintelan, dan Jombang.
Akhir Pertempuran Lima Hari di Semarang
Kemudian, perundingan digelar agar pertikaian tidak terus berlanjut.
Indonesia diwakili oleh Mr. Sartono dan Kasman Singodimedjo, sedangkan pihak Jepang diwakili oleh Letnan Kolonel Nomura, Komandan Tentara Dai Nippon. Hadir pula perwakilan pihak sekutu, yaitu Brigadir Jenderal Bethel.
Kedua pihak pun setuju berdamai dan pada tanggal 20 Oktober 1945 sekutu melucuti semua senjata tentara Jepang.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai latar belakang pertempuran lima hari di Semarang hingga akhir pertempurannya.(LAU)