Bentuk-Bentuk Perlawanan Sultan Hasanuddin Terhadap VOC

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
16 Februari 2024 23:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Bentuk-Bentuk Perlawanan Sultan Hasanuddin. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Bentuk-Bentuk Perlawanan Sultan Hasanuddin. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sultan Hasanuddin adalah salah satu pahlawan nasional dari Sulawesi Selatan. Perjuangannya dalam menghadapi penjajah utamanya VOC dilakukannya dengan gigih. Lantas apa saja bentuk-bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap VOC?
ADVERTISEMENT
Agar semakin tahu, perhatikan penjelasan di bawah ini!

Bentuk-Bentuk Perlawanan Sultan Hasanuddin

Ilustrasi: Bentuk-Bentuk Perlawanan Sultan Hasanuddin. Sumber: el jusuf/Pexels.com
Sutrisno Kutoyo dalam buku berjudul Sultan Hasanuddin: Riwayat Sejarah dan Perjuangannya menjelaskan bahwa Sultan Hasanuddin terkenal dengan julukan ‘Ayam Jantan Dari Timur’. Julukan ini diberikan oleh Belanda, sebab keberaniannya dalam menumpas penjajah.
Sultan Hasanuddin memerintah di Kesultanan Gowa pada tahun 1653. Beliau juga merupakan raja ke-3 di Kesultanan Gowa yang memeluk Islam. Pada masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin, Belanda sudah menguasai kerajaan kecil yang ada di Nusantara.
Tetapi, Sultan Hasanuddin tetap tidak mau tunduk. Beliau berusaha mengumpulkan berbagai kerajaan kecil tersebut agar mau bergabung serta berjuang dengan beliau untuk menumpas penjajah Belanda. Akhirnya pada tahun 1660, Kerajaan Gowa dan sekutunya melawan pemerintahan VOC Belanda.
ADVERTISEMENT
Alasan Sultan Hasanuddin melakukan perlawanan ini, karena VOC hendak memonopoli perdagangan di kawasan Makassar dengan cara licik yang menyengsarakan dan merugikan rakyat.
Perlakuan yang demikian mendapatkan pertentangan kuat dari Sultan Hasanuddin, padahal pada mulanya beliau menerima VOC Belanda dengan tangan terbuka sebagai pedagang pendatang. Sayangnya, lama kelamaan VOC Belanda bertindak semena-mena dan seenaknya sendiri.
Adapun tiga bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin dan masyarakat Gowa terhadap VOC adalah:

1. Membangun Benteng

Sultan Hasanuddin mempersiapkan benteng pertahanan yang dibangun sepanjang pantai dan mengkoordinasikan beberapa sekutu Gowa untuk melawan kesewenangan VOC. Benteng yang dibentuk ini dinamakan Benteng Barombong.
Peperangan antara Kerajaan Gowa dengan VOC pecah pada tanggal 21 Desember 1666 dan pada 23 Oktober 1667 benteng ini berhasil di kuasai oleh VOC.
ADVERTISEMENT

2. Bekerja sama dengan Kerajaan Sekitar

Sultan Hasanuddin terus melakukan perlawanan kepada VOC dengan bekerja sama bersama kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya.
Perlawanan yang dilakukan tersebut kemudian dikenal sebagai perang Makassar yang berlangsung memburuk dan akhirnya Belanda menciptakan politik devide et impera.

3. Berperang Bersama Rakyat

Tidak sampai di situ, Sultan Hasanuddin terus melakukan perlawanan dengan menggerakkan rakyat pada tahun 1668.
Mereka melawan VOC dengan gigih dan sayangnya peperangan tersebut mengalami kekalahan. Kekalahan inipun mengakibatkan benteng paling kuat di Gowa yakni Benteng Rotterdam jatuh ke tangan VOC.
Itulah penjelasan tentang bentuk-bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap VOC yang perlu diketahui. Semoga membantu! (eK)