Konten dari Pengguna

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif dan Contohnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 Mei 2024 22:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bentuk interaksi sosial disosiatif. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bentuk interaksi sosial disosiatif. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Interaksi sosial disosiatif menekankan adanya persaingan atau perlawanan. Bentuk interaksi sosial disosiatif ada tiga, yakni persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang tiga interaksi sosial disosiatif yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif dan Contohnya

Ilustrasi bentuk interaksi sosial disosiatif. Foto: Pexels
Berdasarkan buku IPS Terpadu karya Nana Supriatna, dkk, proses interaksi sosial disosiatif merujuk pada berbagai upaya manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup di permukaan bumi.
Manusia memiliki tiga perjuangan pokok dalam mempertahankan kelangsungan hidup, yaitu perjuangan melawan sesama, melawan makhluk lain, dan melawan alam.
Dalam perjuangan tersebut, proses sosial yang dilakukan meliputi persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Berikut adalah penjelasannya:

1. Persaingan (Kompetisi)

Persaingan adalah suatu proses sosial tempat individu atau kelompok manusia saling bersaing dan mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada masa tertentu menjadi pusat perhatian.
Persaingan dapat terjadi di mana saja. Contohnya adalah siswa di dalam kelas yang bersaing demi mendapatkan peringkat terbaik atau sales di penjualan yang bersaing demi pencapaian target tertinggi.
ADVERTISEMENT
Persaingan juga muncul dalam berbagai aspek kehidupan yang lebih luas dan kompleks, seperti persaingan ekonomi, budaya, juga status dan peran.
Contohnya adalah persaingan status dan peran yang memfokuskan pada kebutuhan akan peran atau kedudukan agar lebih dihargai oleh orang lain.

2. Kontraversi

Kontraversi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan. Kontraversi merupakan suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan.
Contoh paling sederhana adalah penolakan terhadap ajakan pemerintah misal dengan tidak memasang sabuk pengaman saat berkendara, yang ditunjukkan juga dengan usaha untuk menghasut.
Hal ini terjadi atas sikap yang salah atau tidak legowo pada perbedaan yang ada, misalnya karakteristik fisik, pola perilaku, emosi, dan lain sebagainya.
Sikap kontraversi ini cukup bahaya karena bila dibiarkan terjadi terus menerus, bisa menjadi salah satu pemicu lahirnya konflik atau pertentangan.
ADVERTISEMENT

3. Pertentangan (Konflik)

Pertentangan adalah proses sosial di mana seseorang atau kelompok dengan sadar atau tidak, menentang pihak lain melalui ancaman atau kekerasan untuk mencapai tujuan.
Pertentangan mungkin terjadi pada semua lapisan masyarakat karena adanya perbedaan paham dan kepentingan, yang akhirnya dapat mengganggu interaksi sosial.
Pertentangan tidak selalu bermakna negatif, tapi bisa juga positif. Contohnya adalah pertentangan yang terjadi dalam debat terbuka mengenai sebuah fenomena sosial.
Demikian adalah bentuk interaksi sosial disosiatif yang pasti mampu menambah wawasan Anda. (SP)