Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Bentuk Perjuangan Taman Siswa pada Era Pra Kemerdekaan
20 Mei 2023 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebagai organisasi yang mampu mewarnai perjuangan kemerdekaan Indonesia, terdapat berbagai bentuk perjuangan taman siswa yang menarik untuk diulas bersama.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs kemdikbud.go.id, Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tahun 1922 yang merupakan hasil diskusi bersama rekan-rekannya.
Berbagai Bentuk Perjuangan Taman Siswa
Taman Siswa adalah sebuah gerakan pendidikan di Indonesia pada era pra kemerdekaan yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa.
Berikut adalah bentuk-bentuk perjuangan Taman Siswa pada era pra kemerdekaan:
1. Pendidikan Nasionalis
Taman Siswa didirikan pada tahun 1922 oleh Ki Hajar Dewantara dengan tujuan utama untuk memajukan pendidikan nasionalis di Indonesia.
Gerakan ini menentang sistem pendidikan kolonial yang dirancang untuk menghasilkan pejabat pemerintahan yang taat pada pemerintah Belanda.
2. Pemberdayaan Rakyat
Taman Siswa berupaya memberdayakan rakyat dengan pendidikan yang berfokus pada pembangunan karakter, kemandirian, dan kepemimpinan.
Gerakan ini menekankan pentingnya pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak dari kalangan miskin.
ADVERTISEMENT
3. Pengembangan Bahasa Indonesia
Salah satu aspek penting dari perjuangan Taman Siswa adalah pengembangan dan pemasyarakatan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Gerakan ini mengajarkan Bahasa Indonesia kepada masyarakat yang masih mengutamakan bahasa daerah atau bahasa Belanda.
4. Kesetaraan Gender
Taman Siswa juga menekankan pentingnya kesetaraan gender dalam pendidikan .
Gerakan ini memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
5. Semangat Kemerdekaan
Taman Siswa secara aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Gerakan ini memberikan pemahaman tentang pentingnya kemerdekaan dan memberdayakan generasi muda untuk turut serta dalam perjuangan nasional.
6. Jaringan Perlawanan
Taman Siswa menjadi jaringan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Anggota Taman Siswa aktif terlibat dalam gerakan-gerakan nasionalis dan perjuangan kemerdekaan , seperti Sarekat Islam, Boedi Oetomo, dan Partai Nasional Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berbagai bentuk perjuangan Taman Siswa tersebut merupakan bukti bahwa gerakan pendidikan dapat berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa pada era pra kemerdekaan.
Taman Siswa menjadi sarana untuk mengajarkan nilai-nilai nasionalisme, kebangsaan, dan kebebasan kepada masyarakat.
Melalui pendidikan nasionalis, Taman Siswa berperan dalam membentuk generasi muda yang sadar akan martabat bangsa dan memiliki semangat perjuangan untuk meraih kemerdekaan. (AZS)