Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bentuk Propaganda Masa Penjajahan Jepang di Hindia Belanda
10 Februari 2024 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jepang menduduki wilayah Nusantara atau Hindia Belanda pada tahun 1942 dan berakhir pada 17 Agustus 1945. Kehadiran Jepang ke Indonesia membawa berbagai bentuk propaganda masa penjajahan Jepang di Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Awalnya kedatangan Jepang disambut baik oleh rakyat pribumi karena dianggap berhasil mengusir penjajah Belanda. Saat terlibat Perang Asia Timur Raya, Jepang berusaha menarik simpati dan dukungan rakyat dengan berbagai propaganda.
Bentuk Propaganda Masa Penjajahan Jepang di Hindia Belanda
Pada 8 Maret 1942, Jepang resmi mengendalikan Indonesia dan mulai menyusun pemerintahan untuk menjamin pendudukannya. Adanya bentuk propaganda masa penjajahan Jepang di Hindia Belanda bertujuan untuk menarik simpati rakyat Indonesia.
Dikutip dari buku Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial karya Ratna Sukmayani, Thomas K. Umang, Seno Kristianto, Sedono, dan Y. Djoko Raharjo, berikut bentuk propaganda Jepang di Hindia Belanda:
1. Gerakan Tiga A
Gerakan tiga A yang didirikan pada April 1942 merupakan propaganda Jepang, gerakan ini memiliki semboyan:
ADVERTISEMENT
Gerakan ini mengadakan kursus-kursus bagi pemuda untuk menanamkan semangat pro Jepang. Tujuannya agar Jepang lebih mudah dalam menghadapi pasukan sekutu dalam Perang Asia Timur Raya.
2. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Putera dibentuk pada 1 Maret 1943 untuk menggantikan Gerakan Tiga A. Tujuannya untuk memusatkan seluruh kekuatan masyarakat demi membantu usaha Jepang agar lebih kuat menghadapi sekutu.
3. Jawa Hokokai
Berdirinya Java Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa) pada 1944 terjadi karena semakin terdesaknya posisi Jepang dalam Perang Asia dan Pasifik. Oleh karena itu rakyat perlu dipersatukan secara lahir dan batin.
Kebaktian ini memiliki tiga dasar, yaitu mempertebal persaudaraan, mengorbankan diri, serta melaksanakan tugas untuk Jepang. Tiga hal ini dituntut dari seluruh masyarakat Indonesia karena semakin terdesaknya posisi Jepang dalam perang.
ADVERTISEMENT
4. MIAI dan Masyumi
MIAI merupakan singkatan dari Majelis Islam Ala Indonesia, organisasi ini secara resmi didirikan tahun 1937 di Surabaya. Jepang membiarkan organisasi ini berkembang karena golongan Islam dinilai paling anti barat.
Itulah beberapa bentuk Propaganda masa penjajahan Jepang di Hindia Belanda selain gerakan 3A yang perlu diketahui. (DSI)