Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bermacam Jenis Penyimpangan Sosial dan Contohnya
10 Juni 2023 20:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jenis penyimpangan sosial digolongkan ke dalam beberapa kelompok. Salah satunya berdasarkan tingkat intensitasnya. Selain itu, masih ada berbagai macam penyimpangan sosial lain yang perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Apa sajakah jenis penyimpangan sosial tersebut dan adakah contohnya? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Jenis-jenis Penyimpangan Sosial berserta Contohnya
Secara harfiah, penyimpangan sosial adalah tindakan melanggar norma serta nilai yang dilakukan oleh individu maupun kelompok.
Nilai ialah ukuran baik atau buruk perilaku seseorang di masyarakat, sedangkan norma yaitu aturan yang dibuat berdasarkan nilai tertentu.
Sederhananya, seseorang dikatakan menyimpang apabila perilakunya bertentangan dengan norma yang berlaku. Salah satu faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial adalah ketidaksempurnaan proses sosialisasi.
Dikutip kemdikbud.go.id, penyimpangan sosial disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, terjadinya perubahan nilai dan norma yang tidak dapat diikuti pihak tertentu, lalu proses sosialisasi tak sempurna, hingga teori labelling.
Jenis penyimpangan sosial sendiri dapat dikelompokkan berdasarkan pelaku, sifat, serta intensitasnya.
ADVERTISEMENT
Inilah beberapa jenis penyimpangan sosial beserta contohnya yang perlu diketahui.
1. Penyimpangan Sosial Berdasarkan Pelaku
Penyimpangan Sosial berdasarkan pelakunya bisa dibagi menjadi penyimpangan sosial individu yang dilakukan pribadi atau satu orang dan penyimpangan kelompok atau kolektif yang dilakukan secara bersama.
Contoh penyimpangan sosial individu adalah siswa yang menyontek pekerjaan teman lain sewaktu ujian. Sementara untuk penyimpangan sosial kelompok misalnya gembong narkoba atau kawanan perampok bank.
2. Penyimpangan Sosial Berdasarkan Sifat
Penyimpangan sosial berdasarkan sifatnya bisa dibagi menjadi penyimpangan sosial positif serta negatif.
Penyimpangan positif merupakan tindakan melanggar normal dan nilai, tapi terdapat proses kreatif juga inovasi di dalamnya. Dengan kata lain, tindakan menyimpang menurut masyarakat, tetapi memberikan dampak positif. Contohnya adalah emansipasi wanita.
Penyimpangan negatif ialah tindakan yang secara jelas melanggar nilai maupun norma, berdampak negatif, dan bisa dikenakan sanksi. Sebagai contoh, mencuri, menipu, atau korupsi.
ADVERTISEMENT
3. Penyimpangan Sosial Berdasarkan Intensitas
Penyimpangan sosial berdasarkan intensitas atau tingkat keparahannya bisa dibedakan menjadi penyimpangan sosial primer serta sekunder. Pendapat ini disampaikan oleh Lemert, seorang sosiolog Amerika Serikat yang dikenal dengan teori labelling.
Penyimpangan sosial primer yaitu penyimpangan yang masih bisa ditoleransi atau dimaklumi masyarakat dan bersifat sementara (tidak terus menerus). Contohnya ketika ada siswa yang terlambat karena ban sepedanya bocor atau pengendara yang tidak sengaja melanggar peraturan lalu lintas.
Penyimpangan sosial sekunder adalah penyimpangan yang sifatnya nyata, kerap dilakukan, dan merugikan. Penyimpangan jenis ini umumnya mengarah pada tindakan kriminal yang tidak dapat diterima lagi oleh masyarakat. Misalnya, korupsi, pelecehan seksual, dan perampokan.
Itulah berbagai macam jenis penyimpangan sosial dan contohnya yang perlu diketahui. Dengan memahami jenis penyimpangan sosial di atas, diharapkan setiap orang akan lebih berhati-hati dalam bertindak. (DN)
ADVERTISEMENT