Konten dari Pengguna

Biografi Cut Meutia, Pahlawan Perempuan Asal Aceh

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
4 Januari 2024 21:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Biografi Cut Meutia. Foto: dok. Unsplash/Thought Catalog
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Biografi Cut Meutia. Foto: dok. Unsplash/Thought Catalog
ADVERTISEMENT
Biografi Cut Meutia adalah salah satu biografi pahlawan Indonesia yang penting untuk dipelajari. Dalam biografi ini, masyarakat Indonesia dapat mempelajari gigih dan semangat Cut Meutia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu masyarakat Indonesia dapat meneladani sikap dan kegigihan Cut Meutia untuk meraih kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT

Biografi Cut Meutia

Ilustrasi Biografi Cut Meutia. Foto: dok. Unsplash/Josh Applegate
Pahlawan-Pahlawan Indonesia Sepanjang Masa, yang disusun oleh Didi Junaedi, ‎Miyanto (2014: 46), Cut Meutia lahir pada 1879 di Pirak, Aceh Utara, Aceh. Ayahnya bernama Teuku Bin Pirak, sedangkan ibunya bernama Cut Jah. Cut Meutia memiliki empat saudara laki-laki dan Cut Meutia adalah satu-satunya anak perempuan di keluarganya.
Setelah beranjak dewasa dan menikah, Cut Meutia ikut membantu bersama suaminya dalam perjuangan dalam melawan Belanda. Suami Cut Meutia yaitu Teuku Tjik Tunong melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan cara bergerilya.
Namun dalam perjuangannya, Teuku Tjik Tunong meninggal dunia setelah tertangkap dan dihukum mati oleh Belanda di Lhokseumawe. Kemudian Cut Meutia kembali menikah dengan Pang Nagroe sesuai dengan amanat suaminya yang telah dititipkan kepada sahabat-sahabatnya sebelum menikah.
ADVERTISEMENT
Setelah menikah kembali, Cut Meutia dan suaminya kembali melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda yang berniat merebut dan menguasai Aceh. Namun begitu, Pang Nagroe tewas dalam pertempuran melawan Belanda pada 26 September 1901.
Sepeninggal Pang Nagroe, Cut Meutia berjuang sendiri bersama anaknya dalam bertahan hidup. Mereka berpindah-pindah agar tidak ditangkap dan dibunuh Belanda. Meski begitu semangat Cut Meutia tidak surut, bahkan ia dan pasukannya berhasil merebut pos-pos Belanda sambil bergerak menuju Gayo secara bergerilya.
Pada 24 Oktober 1910, Cut Meutia bentrok dengan pasukan Belanda di Alue Kuring. Dalam pertempuran dan bentrok tersebut kemudian Cut Meutia meninggal dunia sebab tembakan peluru yang dilepaskan pasukan Belanda. Kemudian, Cut Meutia dimakamkan di Gunung Lipeh, Hulu Krueng Peuti, Pedalaka Kecamatan Pirak Timur, Aceh Utara.
ADVERTISEMENT
Sekian pembahasan mengenai biografi Cut Meutia yang disajikan lengkap dengan perjuangan yang dilakukan Cut Meutia. Dengan pembahasan ini, masyarakat Indonesia dapat meneladani perjuangan yang dilakukan pahlawan Indonesia, khususnya Cut Meutia yang merupakan salah satu pahlawan perempuan Indonesia. (DAP)