Biografi Sultan Trenggono, Raja Demak yang Melawan Portugis

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
22 April 2024 23:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi biografi Sultan Trenggono. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biografi Sultan Trenggono. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Biografi Sultan Trenggono adalah seorang Raja Demak yang mampu mengantarkan kerajaan ke masa kejayaan dengan menaklukkan Jawa Barat dan Jawa Timur. Selain itu, Sultan Trenggono berhasil mengusir Portugis dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan membahas biografi Sultan Trenggono lebih mendalam.

Biografi Sultan Trenggono

Ilustrasi biografi Sultan Trenggono. Foto: Pixabay
Sultan Trenggono lahir tahun 1483 di Demak dari pasangan Raden Fatah dan Dewi Murthasimah yang merupakan putri dari Sunan Ampel.
Sultan Trenggono diketahui menikah dengan Ratu Pembayun binti yang merupakan putri dari Sunan Kalijaga. Ia dikaruniai 2 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan.
Memiliki nama lain Pate Rodim, Sultan Trenggono merupakan sultan Demak ketiga yang memiliki hubungan erat dengan para penguasa lain.
Dalam buku Sejarah 2 karya Sardiman, disebutkan bahwa Sultan Trenggono menggantikan Pati Unus sebagai Raja Demak dan memimpin sejak 1521 hingga 1546.
Pada masa pemerintahannya, Demak meraih masa keemasan dengan memperluas kekuasaan ke Jawa Barat dan Jawa Timur. Portugis adalah ancaman utama bagi Kerajaan Demak ketika itu.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Portugis berencana akan mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai hasil perjanjian antara Nrique Eme yang merupakan utusan Portugis dengan penguasa Pajajaran.
Sultan Trenggono turun tangan dengan mengirim pasukan di bawah kepemimpinan Fatahillah tahun 1522. Tujuannya adalah untuk menaklukkan Jawa Barat sekaligus mengusir Portugis.
Pada 1527, Demak akhirnya berhasil mengalahkan dan mengusir Portugis dan Sunda Kelapa berhasil dikuasai oleh Fatahillah yang kemudian berubah nama menjadi Jayakarta.
Demak di bawah kepemimpinan Sultan Trenggono juga menaklukkan Kerajaan Majapahit, Tuban, Wirasari, Madiun, Blora, dan Surabaya.
Demak juga berhasil menaklukan Lamongan, Blitar, dan Wirasaba atau Mojoagung dan Jombang, Gunung Penanggungan, dan terakhir adalah Kerajaan Sengguruh di Malang.
Hubungannya dengan Fatahillah terbilang cukup spesial karena ia adalah orang yang memperkenalkan pemakaian gelar bernuansa Arab. Trenggono pun kemudian memiliki gelar Sultan Ahmad Abdullah Arifin.
ADVERTISEMENT
Sultan Trenggono akhirnya tewas dalam upaya menaklukkan Pasuruan pada 1546. Meninggalnya Sultan Trenggono menyisakan perselisihan antara ahli waris.
Demikian adalah biografi Sultan Trenggono sebagai salah satu Raja Demak. (SP)