Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Biografi Tan Malaka, Pemikiran, dan Perjalanan Hidupnya
29 Februari 2024 23:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tan Malaka adalah salah satu pahlawan ansional yang berasal dari Sumatera Barat. Untuk mengenal pemikiran dan perjalanan hidupnya, sebaiknya cari tahu biografi Tan Malaka .
ADVERTISEMENT
Lionar, Yefterson, dan Naldi dalam Tan Malaka: Dari Gerakan Hingga Kontroversi mengungkapkan bahwa Tan malaka melakukan berbagai gerakan untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar biografi Tan Malaka, simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Biografi Tan Malaka
Beliau mempunyai nama asli Sultan Ibrahim dan bergelar Datoek Tan Malaka. Tan Malaka lahir pada 2 Juni 1897. Orang tuanya bernama Rasad Caniago serta Sinah Simabur.
Kedua orang tuanya termasuk bangsawan yang juga bekerja sebagai pegawai pertanian di Hindia Belanda. Tan Malaka menempuh pendidikan sekolah rendah, lalu dilanjutkan ke sekolah guru pribumi yang berada di Bukittinggi.
ADVERTISEMENT
Seorang guru Tan Malaka merekomendasikannya agar menempuh pendidikan di Belanda. Alhasil, beliau berangkat ke Belanda pada usia 17 tahun.
Perjalanan Hidup Tan Malaka
Selama menempuh pendidikan di Belanda, Tan Malaka menekuni informasi seputar revolusi, sosialisme, dan komunisme. Hal itu membuatnya rajin membaca buku karya Karl Max, Vladimir Lenin, hingga Friedrich Engels.
Pada 1919, Tan Malaka kembali ke Indonesia usai berakhirnya Perang Dunia I. Beliau menjadi guru di perkebunan tembakau, Deli, Sumatera Utara. Gaji yang diperolehnya juga setara dengan guru Belanda.
Pada 1921, Tan Malaka menjadi ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) berkat usahanya untuk mendalami politik. Namun, akibat aktivitas politiknya yang terlalu kiri dan radikal, pemerintah Hindia Belanda akhirnya mengusirnya dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada 1922, Tan Malaka pernah mewakili Indonesia dalam Kongres Ke-4 Komunis Internasional dan ditunjuk menjadi agen komitmen untuk Australia serta Asia Tenggara.
Pada 1926, Tan Malaka pun menentang adanya pemberontakan PKI. Namun, dirinya disalahkan oleh para pendukungnya akibat kegagalan pemberontakan tersebut.
Pada 1944, Tan Malaka kembali ke Pulau Jawa dan turut bersaing untuk memperebutkan kekuasaan bersama Ir. Soekarno.
Pemikian Tan Malaka
Tan Malaka mempunyai pemikiran tersendiri terkait kemerdekaan Indonesia. Pemikiran pertamanya dituangkan dalam buku dengan judul Naar De Republiek Indonesia.
Menurutnya, kemerdekaan bisa direbut dengan melawan penjajah tanpa perundingan. Selain itu, perundingan dapat dilakukan usai adanya pengakuan kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu serta Belanda.
Demikian sederet informasi mengenai biografi Tan Malaka, perjalanan hidup, hingga pemikiran. [ENF]
ADVERTISEMENT