Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Buraq dalam Islam, Kendaraan Mulia di Peristiwa Isra Mi'raj
9 Maret 2025 9:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Buraq dalam Islam adalah makhluk istimewa yang menjadi kendaraan Nabi Muhammad saw. selama peristiwa Isra Mi'raj.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari warta.dinus.ac.id, Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa luar biasa dalam sejarah Islam.
Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi hanya dalam satu malam. Isra Mi’raj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jibril hingga bertemu langsung dengan Allah SWT di langit ketujuh.
Buraq dalam Islam
Buraq dalam Islam berasal dari kata Arab barq, yang berarti kilat, mencerminkan kecepatan luar biasa makhluk ini menempuh jarak jauh dalam sekejap mata.
Buraq merupakan makhluk istimewa yang menjadi tunggangan Nabi Muhammad saw. saat melakukan perjalanan agung Isra Mi’raj.
Buraq digambarkan sebagai makhluk bercahaya dengan keistimewaan luar biasa. Berwarna putih, berukuran lebih besar daripada keledai tetapi lebih kecilpada dari bighal, serta memiliki tubuh menyerupai kuda dengan sayap di kedua sisinya.
ADVERTISEMENT
Kecepatannya setara dengan kilat, mampu menempuh jarak sejauh pandangan mata dalam sekejap.
Ciri fisiknya unik, seperti pipi menyerupai manusia, ekor seperti unta dewasa, dan punggung berkilau seperti intan putih.
Dalam peristiwa Isra Mi'raj, buraq menjadi kendaraan Nabi Muhammad SAW untuk melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Sebelum melanjutkan Mi'raj ke langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha, ditemani oleh Malaikat Jibril.
Keistimewaan buraq tidak hanya terletak pada kecepatannya yang luar biasa, tetapi juga pada perannya sebagai tunggangan para nabi.
Nabi Ibrahim AS juga menggunakan buraq untuk mengunjungi keluarganya di Makkah dari Syam setiap bulan.
Bahkan, dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW akan dibangkitkan pada Hari Kiamat dengan menunggangi buraq.
ADVERTISEMENT
Keberadaan buraq juga dikaitkan dengan tempat bersejarah, salah satunya adalah Tembok Buraq di Masjidil Aqsa, tempat Nabi Muhammad SAW mengikat buraq sebelum melakukan Mi’raj.
Tempat ini menjadi simbol penting dalam sejarah Islam. Lebih dari sekadar kendaraan, buraq membawa makna spiritual yang mendalam, mengingatkan umat Islam akan kebesaran Allah SWT serta keistimewaan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya.
Itulah buraq dalam Islam, merupakan kendaraan mulia di peristiwa Isra Mi'raj. Menjadi bukti bahwa kekuasaan Allah melampaui batas logika manusia. Iman dan kepercayaan pada kebesaran-Nya adalah kunci dalam memahami keajaiban yang ada. (Rizki)