Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Candi Tikus, Saksi Bisu Keberadaan Kerajaan Majapahit di Nusantara
26 Maret 2024 22:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Candi Tikus adalah salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang menjadi simbol kemakmuran kerajaan tersebut pada masanya. Arsitektur bangunan Candi Tikus terkenal unik dan mempunyai fungsi yang menarik.
ADVERTISEMENT
Agar semakin tahu informasi selengkapnya, simak artikel ini!
Sejarah Penemuan Candi Tikus
Teguh Purwantari dalam buku berjudul Candi menjelaskan bahwa Candi Tikus adalah sebuah candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang berada di Kompleks Trowulan.
Candi yang berlokasi di Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini berada kurang lebih 13 km di sebelah tenggara Kota Mojokerto. Pembangunan Candi Tikus sekitar abad ke-13 dan 14.
Pada awalnya, candi ini telah terkubur dalam tanah dan ditemukan kembali di tahun 1914. Penggalian Candi Tikus dilakukan berdasarkan laporan Bupati Mojokerto, R.A.A. Kromojoyo Adinegoro.
Beliau melaporkan penemuan miniatur candi yang lokasinya ada di pekuburan umum setempat. Pemugaran kemudian dilaksanakan menyeluruh pada tahun 1984 -1985.
ADVERTISEMENT
Candi tersebut kemudian diberi nama Candi Tikus, karena saat ditemukan candi ini adalah lokasi bersarangnya tikus yang menjadi hama padi para petani.
Fungsi Candi Tikus
Arsitektur Candi Tikus banyak mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi tentang apa fungsi sebenarnya dari Candi Tikus. Sebagian pakar berpendapat bahwa candi ini adalah petirtaan, yakni tempat mandi keluarga raja.
Namun ada sebagian pakar yang berpendapat bahwa candi ini adalah lokasi penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk Trowulan.
Namun, sebagian pakar lagi juga berpendapat bahwa bentuk Meru pada menara Candi Tikus menimbulkan dugaan bahwa candi ini sebagai tempat pemujaan pada masanya.
Ahmad Imam Khairi, dkk dalam buku berjudul Social Studies Visit Masyarakat Trowulan Mojokerto menjelaskan bahwa Candi Tikus merupakan simbol dari Gunung Mahameru.
ADVERTISEMENT
Hal ini karena bentuk bangunan yang semakin ke atas semakin kecil seperti bangunan inti yang mempunyai puncak utama yang dikelilingi oleh delapan puncak utama yang kemudian dikelilingi lagi oleh delapak puncak yang lebih kecil.
Hal ini menunjukkan jika tujuan dari pembangunan Candi Tikus adalah untuk memberi simbol atau lambang air yang keluar dari gunung. Candi Tikus bagian dalamnya ada sebuah kolam yang berisi air suci yang dipercaya mempunyai berbagai manfaat.
Itulah informasi tentang Candi Tikus yang menarik untuk diketahui. Semoga bermanfaat! (eK)