Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Cara Berpikir Sejarah dengan Waktu Panjang dan Terbatas di Ruang
19 April 2024 22:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara berpikir sejarah di mana peristiwa diungkapkan memanjang dalam waktu, terbatas dalam ruang disebut diakronik. Cara berpikir ini cenderung fokus terhadap faktor kronologis dari suatu peristiwa.
ADVERTISEMENT
Suryadi dalam Berpikir Kronologis, Sinkronik, Diakronik, Ruang dan Waktu dalam Sejarah menyebutkan bahwa cara berpikir diakronik bertujuan untuk mengamati perubahan yang terjadi dalam suatu fenomena sejarah.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai cara berpikir sejarah diakronik, simak selengkapnya di artikel berikut.
Cara Berpikir Sejarah Diakronik
Dalam proses analisis sejarah, terdapat sejumlah cara berpikir untuk memahami suatu peristiwa sejarah. Cara berpikir sejarah di mana peristiwa diungkapkan memanjang dalam waktu, terbatas dalam ruang disebut dengan diakronik.
Jadi, model diakronik ini cenderung memperhatikan dimensi waktu dengan sedikit porsi keluasan ruang. Model diakronik ini juga tergolong dinamis, karena memandang suatu peristiwa sejarah berdasarkan pergerakannya di setiap waktu.
Dengan kata lain, cara berpikir diakronik ini memperhatikan faktor kronologis dari suatu peristiwa sejarah agar mengetahui perkembangannya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa ciri cara berpikir diakronik dalam sejarah:
ADVERTISEMENT
Cara Berpikir Sejarah Lainnya
Selain diakronis, masih terdapat model berpikir sejarah lainnya yang digunakan dalam proses analisis dan historiografi. Adapun beberapa cara berpikir sejarah adalah:
1. Sinkronik
Salah satu cara berpikir sejarah yang bisa dilakukan adalah sinkronis. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani, yakni syn yang artinya bersamaan serta chronos yang berarti waktu.
Jadi, sinkronik adalah cara berpikir sejarah yang meluas berdasarkan ruang, tetapi memiliki waktu yang terbatas. Konsep sinkronik ini mengarah terhadap aspek-aspek peristiwa tersebut. Adapun ciri-ciri cara berpikir sinkronik adalah:
ADVERTISEMENT
2. Periodisasi
Cara berpikir sejarah yang terakhir adalah periodisasi. Model ini berarti seorang peneliti akan melakukan pembabakan untuk menyederhanakan rangkaian peristiwa sejarah dan memudahkan pembaca dalam memahaminya.
Demikian penjelasan mengenai cara berpikir sejarah diakronik dan model lainnya. [ENF]