Konten dari Pengguna

Cara Mencontoh Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz dalam Sejarah Islam

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 September 2024 19:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Mencontoh Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, Foto: Yasmine Arfaoui / Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Mencontoh Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, Foto: Yasmine Arfaoui / Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu pemimpin umat Islam yang melegenda adalah Umar bin Abdul Aziz. Tidak jarang banyak yang menjadikannya sebagai panutan dan ingin tahu bagaimana cara mencontoh kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz.
ADVERTISEMENT
Lahir pada tahun 61 Hijriah di Kota Madinah, beliau dikenal sebagai imam, penghafal hadis, ahli ibadah, orang yang zuhud, hingga dikenal sebagai sosok pemimpin yang selalu memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.

Cara Mencontoh Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz dalam Islam

Ilustrasi Cara Mencontoh Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz. Foto: Ekrem osmanoglu / Unsplash
Meskipun tidak lama menjadi seorang pemimpin Umar bin Abdul Aziz telah menorehkan banyak sejarah dan dicintai rakyatnya. Sehingga tidak salahnya untuk generasi sekarang mengetahui bagaimana cara mencontoh kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz.
Apa saja yang perlu dilakukan pemimpin-pemimpin zaman sekarang agar bisa meneladani gaya kepemimpinan khalifah Umar? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

1. Berusaha Menegakkan Keadilan

Sebagai seorang pemimpin bertindak adil adalah salah satu hal yang perlu dilakukan. Seperti yang dilakukan khalifah Umar bin Abdul Aziz yang mengambil keputusan yang adil tidak memihak dan tanpa memandang status sosial atau latar belakang seseorang.
ADVERTISEMENT

2. Lebih Mengutamakan Kesejahteraan Rakyat

Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz hampir semua rakyatnya hidup dalam kesejahteraan dan bahkan tidak mau menerima zakat. Hal ini tentu karena pemimpin mereka lebih mengutamakan kesejahteraan rakyat dari pada kepentingan atau kekayaan pribadi.
Bahkan amirul mukminin ini dikenal sebagai orang yang zuhud, sehingga tidak jarang beliau memberikan kekayaan pribadi atau warisan dari orang tuanya yang juga seorang pemimpin, untuk keperluan negara.

3. Sederhana dan Anti Korupsi

Salah satu kisah yang terkenal dari khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah beliau mematikan lampu di ruangannya ketika anaknya hendak berbicara tentang keperluan keluarga bukan kepentingan negara.
Setelah itu, beliau menggunakan lampu milik pribadi untuk penerangan ruangan tersebut.
Dari hal kecil seperti inilah bisa menutup celah untuk korupsi dan bersikap lebih sederhana, serta tidak menggunakan barang-barang milik negara demi kesenangan pribadi.
ADVERTISEMENT

4. Rendah Hati dan Tidak Sombong

Mengutip buku 60 Biografi Ulama Salaf, Syaikh Ahmad Farid, (2006:77), pada suatu ketika Umar bin Abdul Aziz mengadakan inspeksi (melihat-lihat kondisi warganya) bersama dengan seorang pengawalnya pada malam hari. Beliau kemudian masuk ke sebuah masjid.
Ketika berjalan di dalam masjid yang gelap, dia tersandung oleh seseorang yang sedang tidur sehingga orang tersebut terbangun dan berusaha mengetahui siapa yang mengganggu tidurnya.
Orang itu berkata, "Apakah Anda orang gila?" Umar menjawab, "Tidak." Mendengar omongan yang kasar dari orang itu, pengawalnya naik pitam, tetapi buru-buru Umar bin Abdul Aziz berkata kepadanya, "Sabar, dia hanya bertanya kepadaku apakah Anda ini orang gila? kemudian aku jawab tidak."
Cara mencontoh kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz di atas bisa dilakukan mulai dari hal terkecil dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti hidup sederhana dan tidak merendahkan orang yang jabatannya atau status sosialnya tidak tinggi. (nov)
ADVERTISEMENT