Ciri-ciri Daerah Wayang yang Ada di Surakarta dan Yogyakarta

Ilustrasi Ciri-Ciri Daerah Wayang. Sumber: Unsplash.com/Lighten Up

Wayang di Indonesia memiliki ciri yang berbeda, tergantung dari daerah perkembangannya. Salah satu contoh adalah perbedaan ciri-ciri daerah wayang yang ada di Surakarta dan Yogyakarta.

Perbedaan wayang yang ada di dua daerah berdekatan itu terletak pada bentuknya. Wayang Surakarta cenderung memiliki bentuk ramping, sedangkan wayang Yogyakarta cenderung memiliki bentuk agak gemuk.

Ciri-ciri Daerah Wayang di Surakarta dan Yogyakarta

Ilustrasi Ciri-Ciri Daerah Wayang. Sumber: Unsplash.com/Ramadhany DS

Wayang menurut bahasa Indonesia memiliki makna sebagai boneka tiruan yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu. Wayang sebagai kesenian Indonesia memiliki esensi yang begitu bermakna.

Mengutip dari buku Jejak-Jejak Permainan Tradisional Indonesia untuk Pembelajaran Kesenian di SD/MI, Tim PGSD A (2017: 121), wayang adalah salah satu unsur kebudayaan Indonesia yang mengandung nilai seni, pendidikan, dan nilai pengetahuan yang tinggi.

Kondisi itu membuat wayang menjadi objek yang bermakna untuk dipelajari. Salah satu cara mempelajari wayang adalah mengenal ciri-ciri daerah wayang.

Faktanya, wayang di setiap daerah Indonesia memiliki ciri tersendiri. Fakta tersebut dapat terlihat dari karakteristik wayang Surakarta dan Yogyakarta.

1. Wayang Surakarta

Wayang Surakarta merupakan jenis wayang kulit. Wayang kulit gagrak dari daerah tersebut memiliki ukuran yang lebih tinggi daripada ukuran wayang kulit daerah lain.

Selain itu, fisik dari wayang Surakarta juga cenderung ramping dan panjang. Ciri lain yang juga khas pada wayang Surakarta adalah memiliki karakter yang kalem.

2. Wayang Yogyakarta

Yogyakarta merupakan Kota Pelajar yang juga terkenal sebagai Kota Budaya. Salah satu bukti kebudayaan Yogyakarta adalah keberadaan kesenian wayang.

Mengutip dari laman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, budaya.jogjaprov.go.id, ciri khas wayang kulit gaya Yogyakarta adalah menggambarkan wayang (ringgit) bergerak. Hal itu ditandai dengan posisi kaki yang melangkah lebar.

Selain itu, wayang Yogyakarta juga memiliki bentuk tubuh yang pendek serta kekar. Beberapa orang juga menyebut bentuk tersebut sebagai tambun.

Jika melihat perbedaan antara wayang Surakarta dan Yogyakarta, jelas bahwa ciri-ciri daerah wayang dapat berbeda-beda. Hal itu dapat terjadi karena berbagai macam faktor, misalnya sejarah, budaya, tradisi, serta nilai-nilai yang dipercaya oleh masyarakat. (AA)