Konten dari Pengguna

Ciri-Ciri Homo Floresiensis, Manusia Purba Kecil yang Menakjubkan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
15 Oktober 2024 21:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri Homo Floresiensis. Foto: Pexels.com/Ranjit Pradhan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri Homo Floresiensis. Foto: Pexels.com/Ranjit Pradhan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciri-ciri Homo Floresiensis merupakan aspek penting dalam memahami spesies manusia purba yang menarik perhatian para ilmuwan.
ADVERTISEMENT
Dikenal sebagai Homo hobbit, spesies ini ditemukan di Pulau Flores, Indonesia, dan keberadaannya menambah keragaman dalam studi evolusi manusia.
Temuan Homo floresiensis mengubah pandangan tentang evolusi manusia, menunjukkan bahwa ukuran dan bentuk manusia purba bisa sangat bervariasi.

Ciri-ciri Homo Floresiensis, Manusia Purba Kecil di Indonesia

Ilustrasi ciri-ciri Homo Floresiensis. Foto: Pexels.com/Boris Hamer
Ciri-ciri Homo Floresiensis mencakup karakteristik fisik yang unik dan perilaku yang menunjukkan kecerdasan.
Dikutip dari sma13smg.sch.id, homo floresiensis memiliki tinggi badan yang relatif pendek, berkisar antara 100 hingga 130 cm. Hal ini menjadikan mereka jauh lebih kecil dibandingkan dengan Homo sapiens.
Volume otak Homo floresiensis hanya sekitar 380 hingga 420 cc, yang berarti otak mereka jauh lebih kecil dibandingkan manusia modern yang memiliki volume otak rata-rata 1.300 cc.
ADVERTISEMENT
Meskipun otak mereka kecil, Homo floresiensis menunjukkan kemampuan untuk menggunakan alat dan beradaptasi dengan lingkungan mereka.
Salah satu ciri mencolok dari Homo floresiensis adalah bentuk tengkorak mereka. Tengkorak ini memiliki ciri primitif, termasuk rahang yang besar dan tonjolan kening yang menonjol.
Struktur wajah mereka cenderung datar dengan dahi yang rendah, berbeda dengan manusia modern.
Selain itu, Homo floresiensis memiliki jari-jari tangan yang lebih panjang, yang memungkinkan mereka untuk memanipulasi alat dengan lebih baik. Meskipun kaki mereka cenderung lebih pendek, mereka justru mungkin memiliki gaya berjalan yang berbeda.
Dalam konteks perilaku, Homo floresiensis dikenal memiliki kemampuan untuk menggunakan alat.
Alat batu yang ditemukan di situs-situs arkeologi menunjukkan bahwa mereka mampu berburu dan mengumpulkan makanan, mirip dengan yang dilakukan oleh Homo sapiens.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menunjukkan bahwa, meskipun memiliki ukuran tubuh yang kecil, Homo floresiensis memiliki keterampilan sosial dan kemampuan untuk beradaptasi yang luar biasa.
Temuan juga menunjukkan bahwa spesies ini mungkin hidup berdampingan dengan manusia modern di beberapa titik dalam sejarah, sekitar 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu.
Selain ciri fisik, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Homo floresiensis mungkin memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok.
Dengan mempelajari ciri-ciri Homo Floresiensis, para peneliti dapat memahami lebih baik bagaimana spesies ini beradaptasi dengan lingkungan mereka yang unik.
Penemuan ini juga memberikan wawasan baru tentang keragaman manusia purba dan evolusi yang terjadi di pulau-pulau di Indonesia.
Sebagai kesimpulan, ciri-ciri Homo floresiensis sangat penting untuk dipahami dalam konteks evolusi manusia.
ADVERTISEMENT
Meskipun ukurannya kecil dan otaknya lebih kecil, kemampuan mereka untuk menggunakan alat dan beradaptasi dengan lingkungan menunjukkan bahwa Homo floresiensis adalah bagian integral dari sejarah manusia. (Shofia)