Konten dari Pengguna

Ciri-ciri Kebudayaan Bacson-Hoabinh yang Ada di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Desember 2023 23:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri kebudayaan Bacson-Hoabinh. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri kebudayaan Bacson-Hoabinh. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri kebudayaan Bacson-Hoabinh yang ada di Indonesia ditemukan di daerah Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi hingga ke Papua.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah: Untuk kelas 1 SMA karya M. Habib Mustopa, ciri-ciri kebudayaan Bacson-Hoabinh ditemukan pada bukit-bukit sampah kerang yang berselang-seling dengan tanah dan abu.
Bukit kerang tersebut ditemukan pada tempat dengan ketinggian hampir sama dengan permukaan air laut sekarang. Pada artikel ini akan diuraikan penjelasan mengenai ciri-ciri kebudayaan Bacson-Hoabinh yang ada di Indonesia.

Ciri-ciri Kebudayaan Bacson-Hoabinh

Ilustrasi ciri-ciri kebudayaan Bacson-Hoabinh. Sumber: pixabay
Di Pulau Sumatra, alat-alat penunjang kehidupan yang terbuat dari batu yang sejenis dengan ciri kebudayaan Bacson-Hoabinh tersebut ditemukan di Lhokseumawe dan Medan.
Di Jawa, alat-alat batu yang berasal dari kebudayaan Bacson-Hoabinh ditemukan di sekitar Lembah Sungai Bengawan Solo. Penemuan alat-alat dari batu ini ditemukan ketika dilakukan penggalian untuk mencari fosil-fosil dari manusia purba.
ADVERTISEMENT
Peralatan yang terbuat dari batu ini yang berhasil ditemukan di Pulau Jawa berusia jauh lebih tua dari peralatan batu yang ditemukan pada bukit-bukit sampah kerang di Pulau Sumatra.
Ciri ini dapat terlihat dari cara pembuatannya. Peralatan batu yang ditemukan di sekitar Lembah Sungai Bengawan Solo dibuat dengan cara yang sangat sederhana dan belum melalui proses diserpih atau diasah.
Batu langsung digunakan dengan cara menggenggam. Peralatan penunjang hidup yang terbuat dari batu ini digunakan oleh manusia purba Indonesia sejenis Pithecanthropus Erectus. Berdasarkan penelitiannya, alat-alat dari batu tersebut berasal dari kebudayaan Bacson-Hoabinh.
Pada daerah Cabbenge, Sulawesi Selatan, ditemukan alat-alat penunjuang kehidupan dari batu yang berasal dari zaman pleistosen dan zaman holosen. Penggalian serta upaya menemukan alat-alat tersebut juga dilakukan di daerah pedalaman Maros.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa tempat penggalian di Pedalaman Maros berhasil ditemukan alat-alat dari batu, termasuk alat serpih berpunggung serta mikrolit yang dikenal dengan toalian.
Alat batu toalian diperkirakan ada dari 7.000 tahun yang lalu. Perkembangan peralatan batu di Pedalaman Maros ini diperkirakan bersamaan dengan munculnya tembikar pada daerah pedalaman tersebut.
Selain daerah-daerah tersebut tadi, peralatan dari batu kebudayaan Bacson-Hoabinh juga ditemukan di daerah lain seperti daerah pedalaman Semenanjung Minahasa, Pulau Flores, Maluku Utara, dan daerah lainnya di Indonesia.
Demikian penjelasan mengenai ciri-ciri kebudayaan Bacson-Hoabinh yang ada di Indonesia. (ARH)