Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ciri-Ciri Moko sebagai Tradisi Pernikahan Prasejarah
1 Desember 2023 22:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri moko menyerupai nekara perunggu, tapi dengan ukuran yang lebih kecil. Moko banyak ditemukan di Alor, Nusa Tenggara Timur hingga mendapat julukan sebagai Pulau Seribu Moko.
ADVERTISEMENT
Di bawah ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai ciri-ciri moko yang dianggap penting bagi masyarakat Pulau Alor.
Ciri-Ciri Moko
Berdasarkan buku Sejarah Nasional Indonesia karya Junaedi Al Anshori, moko merupakan alat yang ditemukan di zaman perunggu, bersamaan dengan kapak corong dan nekara.
Moko memiliki berbagai istilah lain, bahkan di Pulau Alor sendiri, yakni pung atau khuang. Nama moko diduga berasal dari legenda Putri Mako yang muncul di wilayah barat laut Alor.
Namun sebenarnya, moko dipercaya dibawa oleh budaya Dongson yang memasuki Indonesia melalui perdagangan internasional di Alor. Saat itu, moko digunakan sebagai alat barter dengan pedagang dari berbagai negeri.
Moko diyakini telah mulai digunakan sebagai alat musik pada abad ke-17. Namun, sejak abad ke-19 mulai beralih fungsi dan digunakan sebagai mas kawin.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku NTT Hidden Paradise karya Rita Harahap, moko adalah benda adat dengan nilai budaya yang sangat tinggi. Sedangkan fungsi moko, antara lain:
Lebih lanjut, dirangkum dari website resmi Museum Nasional, moko memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Demikian adalah ciri-ciri moko yang merupakan peninggalan penting prasejarah. (SP)