Konten dari Pengguna

Ciri-ciri Sosialisasi Primer dalam Ilmu Sosiologi

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
27 September 2023 20:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri sosialisasi primer. Sumber foto: pexels/Creative Vix.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri sosialisasi primer. Sumber foto: pexels/Creative Vix.
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu sosiologi, ciri-ciri sosialisasi primer merupakan salah satu konsep yang penting untuk dipahami.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat yang ditulis oleh Janu Murdiyatmoko halaman 131, sosialisasi primer dijelaskan sebagai suatu proses pembelajaran nilai-nilai, norma-norma, dan perilaku yang pertama kali dialami oleh individu sejak lahir hingga masa kanak-kanak awal. Proses ini terutama terjadi di dalam lingkungan keluarga.

Ciri-ciri Sosialisasi Primer dalam Ilmu Sosiologi

Ilustrasi ciri-ciri sosialisasi primer. Sumber foto: pexels/Yan Krukau.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri sosialisasi primer dalam ilmu sosiologi:

1. Terjadi di Lingkungan Keluarga

Sosialisasi primer dimulai sejak individu lahir dan terutama terjadi di dalam lingkungan keluarga.
Keluarga adalah agen sosialisasi utama dalam tahap ini. Anak-anak belajar nilai-nilai, norma-norma, dan perilaku dari orang tua dan anggota keluarga lainnya.

2. Pembentukan Dasar Kepribadian

Sosialisasi primer memainkan peran penting dalam pembentukan dasar kepribadian individu. Nilai-nilai dan norma-norma yang dipelajari di dalam keluarga akan membentuk dasar perilaku dan pandangan dunia individu tersebut.
ADVERTISEMENT

3. Masa Kanak-Kanak Awal

Proses sosialisasi primer terjadi pada masa kanak-kanak awal, yaitu sekitar usia 0 hingga 6 tahun. Inilah saat-saat awal ketika individu mulai mengenal dunia sekitarnya dan belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain.

4. Informal dan tidak Tertulis

Ciri lain dari sosialisasi primer adalah bahwa nilai-nilai dan norma-norma yang dipelajari cenderung bersifat informal dan tidak tertulis.
Anak-anak belajar melalui pengamatan, contoh, dan interaksi sehari-hari dengan anggota keluarga tanpa adanya aturan tertulis.

5. Pengaruh Kuat

Pengaruh sosialisasi primer memiliki dampak jangka panjang yang kuat pada perkembangan individu. Nilai-nilai dan norma-norma yang dipelajari dalam tahap ini dapat membentuk pola perilaku yang berlangsung sepanjang hidup.

6. Pengenalan kepada Budaya

Melalui sosialisasi primer, individu diperkenalkan kepada budaya keluarganya. Mereka belajar bahasa, tradisi, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh keluarga mereka.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan langkah awal dalam memahami budaya mereka sendiri.

7. Persiapan untuk Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi primer juga mempersiapkan individu untuk menghadapi sosialisasi sekunder di lingkungan yang lebih luas, seperti sekolah dan masyarakat.
Dasar-dasar nilai dan norma yang dipelajari dalam keluarga akan membantu individu beradaptasi dengan lingkungan sosial yang lebih besar.
Dalam kesimpulannya, sosialisasi primer dalam ilmu sosiologi adalah proses pembelajaran nilai-nilai dan norma-norma yang pertama kali dialami oleh individu di dalam lingkungan keluarga.
Salah satu ciri-ciri sosialisasi primer ialah memengaruhi pembentukan kepribadian individu dan mempersiapkannya untuk interaksi di masyarakat yang lebih luas. (DAI)