Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ciri-Ciri Zaman Mesolitikum, Kebudayaan, dan Temuan Arkeologinya
13 November 2024 9:06 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri zaman Mesolitikum adalah aspek yang menarik untuk dipelajari dalam memahami perkembangan kehidupan manusia dan kebudayaan prasejarah.
ADVERTISEMENT
Zaman Mesolitikum atau zaman batu tengah merupakan periode transisi penting antara zaman Paleolitikum dan Neolitikum, di mana manusia mulai menunjukkan adaptasi yang lebih kompleks terhadap lingkungannya.
Mengutip situs elibrary.unikom.ac.id, manusia merupakan makhluk sosial yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan diberikan akal supaya dapat berpikir juga membuat sesuatu yang berguna untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain.
Ciri-ciri Zaman Mesolitikum
Dari masa ke masa, manusia mengalami perkembangan dalam cara bertahan hidup, teknologi, dan kebudayaan. Begitu juga dengan manusia pada zaman Mesolitikum. Ciri-ciri zaman Mesolitikum antara lain:
1. Teknologi Alat Batu Lebih Halus
Alat-alat batu pada masa ini lebih halus dibandingkan zaman Paleolitikum. Teknik pembuatan alat semakin canggih dengan adanya pengikisan atau penajaman pada ujung dan permukaan batu, yang menunjukkan kemajuan dalam teknologi alat.
ADVERTISEMENT
2. Perpindahan ke Gaya Hidup Semi-Sedentari
Pada masa Mesolitikum, manusia mulai menetap sementara di satu tempat, terutama di dekat sumber air atau daerah yang kaya akan sumber makanan. Namun, mereka masih berpindah-pindah (nomaden) dalam jarak yang lebih pendek.
3. Peralihan dari Pemburu ke Pengumpul dan Penangkap Ikan
Selain berburu, manusia mulai mengumpulkan makanan dari alam dan menangkap ikan di sungai dan danau. Hal ini diperlihatkan oleh adanya alat penangkap ikan seperti mata kail dan tombak berduri.
4. Penggunaan Kapak Genggam dan Kapak Pendek
Alat yang paling banyak ditemukan adalah kapak genggam (kapak pendek) dan kapak batu. Alat-alat tersebut digunakan untuk memotong kayu dan berburu hewan.
5. Awal Pertanian dan Domestikasi Hewan
Pada akhir masa Mesolitikum, ada tanda-tanda awal domestikasi hewan dan bercocok tanam dalam skala kecil, meskipun belum sepenuhnya menjadi petani.
6. Kehidupan Sosial dan Pengelompokan Masyarakat
Manusia mulai hidup berkelompok dengan struktur sosial sederhana. Setiap kelompok memiliki wilayah teritorial sendiri untuk mencari makanan.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan pada Zaman Mesolitikum
Ada beberapa kebudayaan khas pada masa Mesolitikum yang dikenal di beberapa wilayah, di antaranya:
1. Kebudayaan Toala di Sulawesi
Kebudayaan ini menghasilkan alat-alat dari batu yang kecil dan halus, disebut microlith. Misalnya kapak genggam dan alat serpih yang dipakai untuk berburu dan memotong.
2. Kebudayaan Sampung di Jawa Timur
Dikenal dengan penggunaan alat-alat serpih dan tulang, serta berbagai peralatan dari tanduk hewan. Alat-alat ini menunjukkan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien.
3. Kebudayaan Kjokkenmoddinger (Sampah Dapur)
Kjokkenmoddinger adalah timbunan kulit kerang yang menumpuk di tepi pantai, diduga merupakan sisa-sisa makanan manusia Mesolitikum.
Kebudayaan ini ditemukan di Sumatra, seperti di daerah Langsa dan Medan.
4. Kebudayaan Abris Sous Roche
Di Eropa, kebudayaan ini menunjukkan adanya kehidupan di gua dan di bawah batu besar. Kebudayaan ini menggunakan peralatan batu kecil serta tulang untuk menangkap ikan dan berburu binatang kecil.
ADVERTISEMENT
Temuan Arkeologis pada Zaman Mesolitikum
Beberapa peninggalan arkeologis dari zaman Mesolitikum di Indonesia dan dunia:
1. Kapak Genggam dan Kapak Pendek
Banyak ditemukan di tempat-tempat permukiman Mesolitikum, seperti Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.
2. Alat Serpih
Alat serpih dari batu digunakan untuk berbagai kegiatan sehari-hari. Alat-alat ini ditemukan di beberapa situs di Sulawesi, terutama dalam budaya Toala.
3. Sisa-Sisa Kjokkenmoddinger
Tumpukan kulit kerang dan tulang ikan yang ditemukan di tepi pantai atau muara sungai. Kjokkenmoddinger adalah bukti adanya kehidupan manusia di daerah pesisir dan aktivitas pengumpulan makanan dari laut.
4. Tulang dan Tanduk Hewan
Alat-alat dari tulang dan tanduk sering ditemukan di situs Mesolitikum. Tulang digunakan untuk membuat pisau atau mata panah yang berfungsi dalam kegiatan berburu dan menangkap ikan.
5. Gua-Gua sebagai Tempat Tinggal
Di beberapa tempat, seperti di Goa Pettae dan Goa Leang-Leang di Sulawesi Selatan, ditemukan peninggalan manusia Mesolitikum berupa alat batu, lukisan dinding, dan peralatan dari tulang.
ADVERTISEMENT
Memahami ciri-ciri zaman Mesolitikum memberikan gambaran mengenai perubahan yang terjadi dalam pola kehidupan manusia prasejarah , yang menjadi dasar bagi perkembangan kebudayaan pada periode-periode selanjutnya. (Fikah)