Ciri Khas Suku Bulungan, dari Pakaian hingga Bahasa

Ilustrasi suku Bulungan (kaltara.prov.go.id)

Sebagai salah satu suku yang memiliki corak Melayu, tentunya akan sangat menarik jika kita membahas ciri khas Suku Bulungan.

Dodo Mawardi dalam buku Gebrakan dari Perbatasan menyatakan, bahwa suku bulungan adalah suku yang menjadi mayoritas di kabupaten Bulungan yang berada di Provinsi Kalimantan Utara.

Asal Usul dan Berbagai Ciri Khas Suku Bulungan dari Kalimanta Utara

Ilustrasi suku bulungan (kaltara.prov.go.id)

Suku Bulungan adalah salah satu suku bangsa yang mendiami wilayah Kalimantan Utara, tepatnya di Kabupaten Bulungan.

Mereka merupakan keturunan dari suku Dayak dan Melayu yang kemudian terasimilasi dengan budaya Banjar dan Tidung.

Asal Usul dan Domisili

Suku Bulungan berasal dari wilayah Bulungan yang terletak di Kalimantan Utara. Sejarah mencatat bahwa suku ini berasal dari campuran antara suku Dayak dan Melayu.

Mereka kemudian terasimilasi dengan budaya Banjar dan Tidung. Dalam bahasa lokal, suku Bulungan juga dikenal dengan sebutan Umaq Lio

Sebagian besar suku Bulungan hidup di sepanjang sungai yang ada di wilayah Bulungan, seperti sungai Sesayap, Berau, Sembakung, dan lain-lain.

Mereka biasanya bermukim di tepi sungai dan menggantungkan hidup dari hasil bercocok tanam dan perikanan.

Ciri Khas Suku Bulungan

Sebagai suku dari subrumpun Melayu, suku bulungan memeriki beberapa ciri khas tersendiri, diantaranya adalah:

1. Bahasa

Suku Bulungan memiliki bahasa sendiri yang disebut dengan bahasa Bulungan. Bahasa ini termasuk ke dalam kelompok bahasa Austronesia dan masih serumpun dengan bahasa Melayu.

Namun, bahasa Bulungan memiliki beberapa perbedaan dengan bahasa Melayu karena adanya pengaruh dari bahasa-bahasa lokal yang ada di wilayah Bulungan.

2. Baju Adat

Baju adat suku Bulungan terdiri dari dua jenis, yaitu pakaian adat pria dan wanita. Pakaian adat pria terdiri dari baju koko, sarung, dan ikat pinggang.

Sedangkan pakaian adat wanita terdiri dari baju kurung, kain sarung, dan selendang. Pada bagian kepala, wanita Bulungan biasanya mengenakan hiasan kepala yang terbuat dari perhiasan emas atau perak.

3. Seni dan Budaya

Suku Bulungan memiliki beragam seni dan budaya yang unik. Salah satu contohnya adalah seni tari Dayak Bulungan yang menampilkan gerakan-gerakan yang menggambarkan kehidupan sehari-hari suku Bulungan.

Selain itu, suku Bulungan juga memiliki seni musik tradisional yang terdiri dari berbagai alat musik, seperti gendang, gong, dan gambus.

4. Agama

Mayoritas suku Bulungan menganut agama Islam. Namun, sebagian kecil dari mereka masih mempertahankan kepercayaan animisme dan dinamisme yang merupakan bagian dari kebudayaan Dayak.

Itu tadi beberapa hal yang menarik mengenai asal usul dan ciri khas suku Bulungan.

Meskipun telah terasimilasi dengan budaya Banjar dan Tidung, suku Bulungan masih mempertahankan beberapa aspek budaya dan tradisi mereka sendiri.

(AZS)