Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ciri Teks Cerita Sejarah yang Dapat Dikategorikan sebagai Teks Naratif
20 September 2024 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Teks cerita sejarah dapat dikategorikan sebagai teks naratif apabila alur yang digunakan mengisahkan peristiwa-peristiwa masa lalu dengan runtut.
ADVERTISEMENT
Dalam teks naratif, fokus utama terletak pada bagaimana rangkaian peristiwa disajikan dengan jelas, sehingga pembaca dapat memahami kronologi serta makna dari peristiwa tersebut.
Mengutip situs umsu.ac.id, teks naratif adalah jenis teks yang berisi cerita atau kisah fiktif atau nyata yang dihadirkan dengan gaya bahasa yang menarik.
Ciri Teks Cerita Sejarah Dapat Dikategorikan sebagai Teks Naratif
Teks cerita sejarah dapat dikategorikan sebagai teks naratif apabila memenuhi struktur dan ciri-ciri teks naratif. Berikut adalah penjelasannya.
Dengan mengikuti struktur naratif, peristiwa sejarah dapat disajikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Teks cerita sejarah yang termasuk ke dalam kategori teks naratif umumnya memiliki struktur sebagai berikut.
1. Mengisahkan Peristiwa Masa Lalu
Teks naratif, termasuk dalam hal ini cerita sejarah, bertujuan untuk menceritakan sebuah rangkaian peristiwa yang terjadi di masa lampau.
ADVERTISEMENT
Cerita sejarah menarasikan peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi, sehingga pembaca dapat memahami perjalanan peristiwa tersebut dari awal hingga akhir.
2. Memiliki Struktur Naratif (Orientasi, Komplikasi, Resolusi)
Orientasi. Pada bagian ini menjelaskan latar belakang cerita, seperti waktu, tempat, dan tokoh-tokoh yang terlibat. Dalam cerita sejarah, orientasi mencakup informasi tentang konteks waktu dan situasi sejarah yang sedang diceritakan.
Berikutnya, bagian komplikasi. Bagian ini mengisahkan konflik atau permasalahan yang terjadi dalam rangkaian peristiwa sejarah. Biasanya, komplikasi mengangkat perubahan yang signifikan atau krisis yang menjadi inti dari peristiwa sejarah tersebut.
Terakhir, bagian resolusi yang menggambarkan penyelesaian atau hasil dari peristiwa sejarah yang telah terjadi. Ini bisa berupa akhir dari sebuah konflik, perubahan kekuasaan, atau hasil lainnya yang memberikan kesimpulan terhadap cerita.
ADVERTISEMENT
3. Menggunakan Bahasa Naratif
Teks naratif menggunakan bahasa yang bersifat naratif, yakni menceritakan peristiwa secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu. Dalam cerita sejarah, peristiwa diurutkan sesuai dengan waktu kejadiannya sehingga pembaca bisa mengikuti alur dari awal hingga akhir.
4. Mengandung Tokoh Sejarah
Cerita sejarah, sebagai teks naratif, melibatkan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam peristiwa tersebut. Tokoh ini bisa berupa individu, kelompok, atau entitas yang signifikan dalam sejarah.
5. Memiliki Alur atau Plot
Sama seperti teks naratif pada umumnya, cerita sejarah juga memiliki alur cerita atau plot. Peristiwa-peristiwa yang diceritakan disusun secara sistematis, sehingga ada pengenalan masalah, perkembangan, dan penyelesaian dari peristiwa-peristiwa sejarah yang dikisahkan.
6. Bersifat Faktual, Bukan Fiksi
Meskipun cerita sejarah dapat disajikan dalam bentuk narasi, cerita sejarah bersifat faktual, yaitu berdasarkan fakta-fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan teks naratif fiksi yang didasarkan pada imajinasi penulis, cerita sejarah harus merujuk pada sumber-sumber sejarah yang valid.
Selain memiliki struktur seperti di atas, teks cerita sejarah yang termasuk ke dalam kategori teks naratif juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Memahami bahwa teks cerita sejarah yang dapat dikategorikan sebagai teks naratif menjadi dasar penting dalam pembuatannya. Dengan mengikuti struktur naratif, peristiwa sejarah dapat disajikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
ADVERTISEMENT