Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ciri Wayang Surakarta yang Membuatnya Menjadi Unik dan Khas
5 Juli 2024 21:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap wilayah Indonesia mempunyai ciri wayang tersendiri, demikian pula dengan Surakarta. Ciri wayang Surakarta yang membuatnya unik dan khas adalah proporsi bentuk yang ramping.
ADVERTISEMENT
Wayang Surakarta cenderung lebih ramping dan panjang daripada wayang lain, misalnya Yogyakarta. Selain memiliki bentuk yang berbeda, wayang Surakarta juga memiliki gaya cerita yang khas.
5 Ciri Wayang Surakarta yang Unik dan Khas
Wayang merupakan boneka yang terbuat dari kulit, kayu, rumput, atau bambu. Boneka tersebut tersebar di banyak wilayah Indonesia, salah satunya Surakarta.
Wayang Surakarta memiliki sejumlah ciri yang membuatnya unik dan khas. Berikut adalah beberapa ciri wayang Surakarta yang dapat melengkapi pemahaman tentang kesenian Indonesia:
1. Bentuk
Beberapa bentuk wayang di Pulau Jawa sering kali memiliki bentuk tambun seperti wayang Yogyakarta. Mengutip dari laman Pemerintah Kota Surakarta, surakarta.go.id, wayang kulit gagrak Surakarta memiliki proporsi fisik yang ramping dan panjang.
2. Makna
Mengutip dari laman yang sama, surakarta.go.id, setiap ukiran dari wayang gagrak Surakarta mempunyai filosofi watak tersendiri. Salah satu contoh adalah Raden Werkudara yang memiliki karakter kesatria dan pemberani.
ADVERTISEMENT
3. Karakter
Setiap wayang di Indonesia memiliki karakter tersendiri. KArakter dari wayang kulit Surakarta umumnya kalem dan kebanyakan dalangnya berasal dari Jawa Tengah atau Kulonan.
4. Gaya Cerita
Ciri lain yang membuat wayang Surakarta tampak unik dan khas adalah gaya ceritanya. Mengutip dari buku Penelitian Seni Pertunjukan, Basuki (2023: 86), berikut adalah struktur bercerita dalam wayang kulit Surakarta:
5. Pengadegan
Mengutip dari buku yang sama, Basuki (2023: 87), pembagian pengadegan dalam gaya Surakarta tampak jelas dengan adanya peralihan-peralihan. Hal itu terlihat dari adanya tiga jejer dalam gaya cerita wayang Surakarta.
Setelah menyimak penjelasan di atas, diketahui bahwa ada banyak ciri wayang Surakarta. Ciri tersebut mencakup bentuk, makna, karakter, gaya cerita, serta pengadegan pada wayang khas Surakarta. (AA)
ADVERTISEMENT