Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dampak Negatif Media Sosial terhadap Kepercayaan Diri dan Kesehatan Emosional
1 November 2024 11:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dampak negatif media sosial telah menjadi topik penting dalam memahami pengaruh teknologi terhadap kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Banyak penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan atau tidak terkontrol dapat memengaruhi kesehatan mental, hubungan sosial, dan produktivitas.
Mengutip situs djkn.kemenkeu.go.id, media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Dampak Negatif Media Sosial
Bagaimana dampak negatif media sosial? Media sosial meskipun memiliki banyak manfaat, dapat membawa dampak negatif terhadap kepercayaan diri dan kesehatan emosional, terutama jika digunakan berlebihan atau tanpa kesadaran penuh akan pengaruhnya.
Berikut beberapa dampak negatif media sosial yang bisa memengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan emosional:
1. Meningkatkan Perasaan Tidak Puas Diri
Media sosial sering kali menampilkan kehidupan yang tampak sempurna, yang bisa membuat seseorang merasa tidak cukup baik atau puas dengan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Perbandingan sosial ini menyebabkan banyak orang merasa kurang dalam penampilan, gaya hidup, atau pencapaian, yang berujung pada rendahnya kepercayaan diri.
2. Memicu Body Image Issues atau Citra Tubuh Negatif
Terpapar standar kecantikan ideal di media sosial dapat membuat seseorang merasa tertekan, meskipun standar itu sering tidak realistis. Hal ini dapat berujung pada citra tubuh negatif, yang sering dialami terutama oleh remaja dan anak muda.
3. Mengurangi Harga Diri (Self-Esteem)
Ketika seseorang tidak mendapatkan “like,” “comment,” atau “share” sebanyak yang diharapkan, hal ini bisa memengaruhi harga dirinya. Hal ini membuat orang mulai mengukur nilai diri dari respons online, bukan dari kualitas diri atau prestasi nyata.
4. Meningkatkan Risiko Kecemasan dan Depresi
Aktivitas media sosial yang konstan, terutama saat melihat pencapaian atau momen bahagia orang lain, sering kali menimbulkan perasaan cemas, kesepian, atau bahkan depresi.
ADVERTISEMENT
Kondisi-kondisi diatas kerap disebabkan oleh fear of missing out (FOMO) atau perasaan seakan-akan tertinggal dalam hidup.
5. Mengurangi Kemampuan Sosial Secara Langsung
Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengurangi interaksi sosial di dunia nyata, yang sangat penting bagi kesehatan emosional.
Kurangnya interaksi langsung membuat orang merasa lebih terisolasi dan sulit membangun hubungan yang autentik, yang penting untuk dukungan emosional.
6. Mendorong Kecanduan dan Kurangnya Kontrol Diri
Sering kali, notifikasi media sosial dirancang untuk menarik perhatian dan menyebabkan kecanduan, sehingga seseorang terus-menerus membuka aplikasi meski tidak ada keperluan penting.
Kecanduan media sosial dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kesehatan mental secara keseluruhan.
7. Meningkatkan Risiko Cyberbullying dan Stigma Sosial
Media sosial menjadi tempat di mana cyberbullying lebih mudah terjadi. Komentar negatif, kritik tanpa alasan, atau bahkan ejekan dapat berdampak buruk pada kondisi emosional seseorang dan menurunkan kepercayaan dirinya.
ADVERTISEMENT
8. Menghalangi Pemulihan Emosi
Menghabiskan waktu terlalu banyak di media sosial bisa membuat seseorang sulit beristirahat secara emosional. Alih-alih memulihkan suasana hati setelah aktivitas berat, media sosial sering kali malah membebani mental dengan informasi berlebihan.
9. Menurunkan Kemampuan Mengatasi Stres
Karena media sosial membuat orang terbiasa membandingkan diri dengan orang lain, hal ini sering kali menurunkan kemampuan individu untuk menghadapi stres atau tantangan secara sehat.
Seorang individu lebih rentan merasa gagal jika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan, sehingga lebih sulit mempertahankan keseimbangan emosional.
10. Membatasi Ekspresi Diri Otentik
Banyak orang merasa terdorong untuk menunjukkan versi terbaik dirinya di media sosial, meskipun tidak selalu mencerminkan kenyataan.
Hal tersebut mengakibatkan seseorang merasa terjebak dalam “persona” online yang tidak sesuai dengan diri aslinya , yang akhirnya menekan kesehatan emosionalnya.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami dampak negatif media sosial, masyarakat di era modern ini dapat lebih bijak dalam mengatur waktu dan cara berinteraksi di platform digital. (Fikah)
Baca juga: Mengetahui Sejarah Internet Hingga Kini