Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Dampak Perang Batak pada 1878-1907 bagi Kehidupan Masyarakat
16 September 2023 19:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perang Batak merupakan peristiwa peperangan yang menyisakan banyak kesedihan dan kerugian bagi masyarakat Batak. Salah satu dampak Perang Batak adalah dikuasainya wilayah Tapanuli oleh tentara Belanda.
ADVERTISEMENT
Natalia dan Aditya dalam Dampak Perang Batak pada Tahun 1878-1907 Terhadap Penyebaran Agama Kristen di Sumatera Utara menyebutkan jika Perang Batak juga menyebarkan agama Kristen di wilayah Batak.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai dampak Perang Batak lainnya, mari baca artikel ini sampai habis.
Dampak Perang Batak
Perang Batak adalah peperangan antara masyarakat Batak melawan Belanda. Terjadinya Perang Batak ini menimbulkan kesedihan mendalam bagi masyarakat Batak. Berikut adalah beberapa dampak Perang Batak.
1. Tersebarnya Agama Kristen
Salah satu dampak Perang Batak adalah tersebarnya agama Kristen ke wilayah Batak yang dibawa oleh para misionaris.
Awalnya, penyebaran agama Kristen ini memperoleh penolakan keras oleh Raja Sisingamangaraja XII. Karena lingkungan masih kental akan kepercayaan Batak Kuno.
Namun, setelah terbunuhnya Raja Sisingamangaraja XII, agama Kristen menjadi lebih mudah masuk ke wilayah Batak.
ADVERTISEMENT
2. Banyak Masyarakat Gugur
Selain tersebarnya agama Kristen, dampak Perang Batak lainnya adalah banyaknya masyarakat yang terbunuh. Apalagi Raja Sisingamangaraja XII turut terbunuh pada 17 Juni 1907 ketika sedang berusaha bertahan di situasi genting.
Hal ini tentu menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi masyarakat Batak.
3. Kerugian Ekonomi
Dampak Perang Batak selanjutnya adalah masyarakat mengalami kerugian ekonomi yang cukup besar. Sebab, banyak pemukiman yang hancur akibat dibakar.
Selain itu, Belanda pun semakin gencar melakukan monopoli perdagangan di wilayah Batak. Hal ini tentu membuat rakyat mengalami kerugian.
4. Wilayah Batak Jatuh ke Tangan Belanda
Dampak Perang Batak yang terakhir adalah jatuhnya wilayah Batak, termasuk Tapanuli, ke tangan Belanda. Hal ini ditandai dengan wafatnya Raja Sisingamangaraja XII.
Setelah Batak jatuh di tangan Belanda, pemerintah Hindia Belanda jadi lebih leluasa dalam menerapkan berbagai kebijakan. Di mana kebijakan tersebut cenderung memberi keuntungan secara sepihak bagi pihak Belanda dan membuat rakyat setempat mengalami kerugian, baik dari segi ekonomi hingga mental.
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai sederet dampak Perang Batak yang menimbulkan luka mendalam bagi masyarakat. [ENF]