Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Dampak Positif Demoralisasi bagi Generasi Penerus Bangsa
19 November 2023 21:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Walaupun demoralisasi merupakan sebuah wujud dari kemerosotan moral dan akhlak, namun siapa sangka ada dampak positif demoralisasi pada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Demoralisasi memang perlu diantisipasi oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama oleh para generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab terhadap masa depan negeri.
Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai dampak positif demoralisasi bagi generasi penerus bangsa yang jarang diketahui.
Mengenal Demoralisasi
Dikutip dari buku Mari Berubah Menuju Kebaikan oleh Retno Kusumastusti, demoralisasi diartikan sebagai penyelewengan terhadap aturan dan norma yang berlaku dalam kehidupan.
Demoralisasi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan lapangan pekerjaan, krisis ekonomi, pemerintah yang tak mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat, dan pemangku kebijakan yang abai.
Berdasarkan penjelasan singkat di atas, bisa disimpulkan bahwa demoralisasi memberikan banyak dampak buruk bagi negara yang sedang mengalaminya.
Beberapa dampak buruk yang mungkin terjadi akibat demoralisasi adalah peningkatan kasus kriminalitas, tindakan anarkis, konflik sosial, peningkatan nepotisme, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, demoralisasi juga memiliki dampak positif, terutama bagi mereka yang cepat menyadari mengenai dampak buruk demoralisasi.
Dampak Positif Demoralisasi
Inilah beberapa dampak positif demoralisasi, antara lain:
1. Mempertebal Iman dan Taqwa
Hal yang paling penting dilakukan untuk mengatasi demoralisasi adalah dengan mempertebal iman dan taqwa pada Tuhan YME.
Memiliki iman dan taqwa yang kuat bisa membuat seseorang lebih kuat dalam menghadapi tekanan juga berhati-hati dalam bicara dan bertindak.
2. Aktif dalam Kegiatan Positif
Memperbanyak kegiatan positif bisa memperkecil kemungkinan seseorang mengalami demoralisasi karena waktu, tenaga, juga pikiran akan berfokus di kegiatan tersebut.
Berbagai hal positif yang bisa dilakukan adalah menekuni hobi, membaca buku, belajar bahasa asing, bergabung dalam lembaga swadaya masyarakat, dan lainnya.
3. Meningkatkan Pemahaman Nilai Pancasila
Banyak hal-hal positif di dalam Pancasila yang perlu dijadikan pedoman hidup bagi masyarakat, seperti kekeluargaan, empati, simpati, gotong royong, dan tenggang rasa.
ADVERTISEMENT
Meningkatkan pemahaman nilai Pancasila membuat seseorang tidak terjerumus dalam demoralisasi, apalagi setelah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Lebih Bijak dalam Bersosial Media
Sosial media saat ini, perlu disikapi dengan bijak. Banyak berita palsu, artikel yang melebihkan, foto yang sudah diubah, atau video yang sudah dipotong.
Semua informasi tersebut perlu disikapi dengan hati-hati juga penuh pertimbangan agar tidak menyebabkan kita terjebak dalam demoralisasi.
5. Selektif dalam Pergaulan
Pergaulan memberikan dampak besar terhadap moral dan akhlak seseorang. Oleh karena itu, perlu memilah-milah orang yang perlu dihindari dan yang bisa dijadikan teman.
6. Bijak dalam Menghadapi Globalisasi
Globalisasi memberi dampak positif dan negatif. Maka, diperlukan penyaringan yang tepat terhadap arus globalisasi agar tak memberikan dampak buruk.
7. Memilih Lingkungan yang Positif
Selain orang-orang di dalamnya, perlu mempertimbangkan lingkungan sekitar. Pastikan tidak ada potensi kriminalitas kapan pun dan di mana pun berada.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa untuk selalu meningkatkan wawasan, baik mengenai agama, sosial, budaya, maupun aspek lain, agar terhindar dari dampak negatif demoralisasi.
Demikian adalah dampak positif demoralisasi bagi generasi penerus bangsa. (SP)
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini