Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Dampak Positif Sistem Tanam Paksa terhadap Aspek Perkebunan di Indonesi
1 Oktober 2023 23:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sistem tanam paksa atau Cultuurstelsel merupakan sebuah kebijakan yang dipelopori oleh Van Den Bosch.
ADVERTISEMENT
Penerapan sistem tanam paksa ini telah memberi banyak dampak negatif bagi rakyat pribumi. Meski begitu, ternyata sistem tanam paksa juga memiliki beberapa dampak negatif, khususnya bagi aspek perkebunan di Indonesia.
Simak berbagai dampak negatif dan positif sistem tanam paksa terhadap aspek perkebunan di Indonesia dalam ulasan di bawah ini.
Sekilas Tentang Sitem Tanam Paksa
Sistem tanam paksa merupakan peraturan yang dikeluarkan oleh Belanda pada tahun 1830.
Melalui sistem ini, para petani pribumi diwajibkan untuk mengolah sebagian tanahnya guna ditanami tanaman ekspor sesuai yang telah ditentukan oleh Belanda, seperti kakao, kopi, dan teh.
Setelah menerima banyak kritikan, sistem tanam paksa akhirnya dihapus pada tahun 1870.
Dampak Negatif Sistem Tanam Paksa
Mengutip buku Explore Sejarah Indonesia oleh Abdurakhman & Arif, berikut adalah dampak negatif dari sistem tanam paksa yang diberlakukan oleh Belanda.
ADVERTISEMENT
Dampak Positif Sistem Tanam Paksa
Meski cenderung merugikan, ternyata sistem tanam paksa memiliki sejumlah dampak positif bagi aspek perkebunan di Indonesia.
Berikut adalah berbagai dampak positif sistem tanam paksa bagi masyarakat pribumi.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai dampak negatif dan dampak positif sistem tanam paksa terhadap aspek perkebunan di Indonesia. (SP)