Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Dampak Sosial Ekonomi VOC di Indonesia yang Sangat Merugikan
30 Maret 2024 22:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia menyimpan banyak sejarah di masa lalu, terutama kedudukan kongsi dagang bernama VOC di Indonesia. Ada banyak dampak sosial ekonomi VOC di Indonesia yang sangat merugikan rakyat pribumi.
ADVERTISEMENT
VOC sendiri adalah sebuah kongsi dagang asal Belanda yang memiliki wilayah monopoli yang sangat luas di Asia, termasuk Indonesia. Apalagi VOC memiliki hak istimewa dan difasilitasi oleh negara, sehingga lebih cepat berkembang pesat.
Dikutip dari buku Sejarah: Untuk Kelas 2 SMA karya M. Habib Mustopo, berikut ini beberapa dampak dari kependudukan VOC di Indonesia dalam bidang sosial ekonomi.
Dampak Sosial Ekonomi VOC di Indonesia
Kesuksesan VOC membuat banyak rakyat di Asia, terutama Indon mengalami monopoli perdagangan yang sangat kejam dan menyengsarakan. Hal ini terbukti dengan berbagai dampak sosial ekonomi VOC di Indonesia seperti berikut:
1. Munculnya Sistem Ekonomi Kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada pelaku atau pihak swasta untuk mengambil keuntungan. VOC memanfaatkan ini untuk meraih banyak keuntungan meski harus menyengsarakan rakyat.
ADVERTISEMENT
2. Menguasai Komoditi-Komoditi Ekspor
Hampir seluruh komoditi-komoditi ekspor dikuasai oleh VOC sesuai permintaan pasar di Eropa. Sehingga rakyat hanya boleh menjual hasil bumi ke pihak VOC tanpa perlu melakukan ekspor ke negara-negara lain secara langsung.
3. Menebas Rempah-Rempah tanpa Ganti Rugi
Kedudukan VOC di Indonesia membuat rempah-rempah Indonesia yang berlimpah dikuasai untuk mencegah merosotnya harga. Keputusan ini sangat merugikan rakyat yang menanam rempah-rempah karena tidak ada sistem ganti rugi.
4. Hasil Bumi Rakyat Digunakan untuk Membayar Pajak
Rakyat memiliki kewajiban untuk membayar pajak sesuai dengan nominal yang ditentukan VOC dalam bentuk hasil bumi. Hampir semua hasil bumi rakyat habis untuk membayar pajak tanpa adanya sistem ganti rugi.
5. Terjadinya Penyitaan dan Perampokan Harta Rakyat
VOC juga melakukan pelayaran Hongi untuk mengontrol produksi rempah-rempah dan mengawasi jalannya monopoli perdagangan. Bahkan kebijakan ini juga dilaksanakan dengan unsur penyitaan, perampokan, perbudakan, hingga pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Kedudukan VOC di Indonesia memang sangat merugikan rakyat pribumi karena tenaga dan hartanya dikuras habis-habisan. Apalagi ada banyak dampak sosial ekonomi VOC di Indonesia yang membuat rakyat pribumi semakin sengsara. (DSI)