Konten dari Pengguna

Dampak Tragedi Semanggi 1 dan 2 beserta Latar Belakangnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
2 Juli 2024 20:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dampak tragedi Semanggi 1 dan 2. Sumber: Robin Erino/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dampak tragedi Semanggi 1 dan 2. Sumber: Robin Erino/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tragedi Semanggi 1 dan 2 adalah salah satu contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia yang berkaitan dengan hak dan kebebasan dasar untuk setiap orang. Salah satu dampak tragedi Semanggi 1 dan 2 adalah jatuhnya banyak korban.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga disampaikan oleh Suhartati dalam Analisis Perlindungan Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap Korban Pelanggaran HAM Berat Tragedi Semanggi I dan II, bahwa tragedi Semanggi 1 dan 2 termasuk sebagai pelanggaran HAM berat yang pernah terjadi di Indonesia.
Untuk mengetahui informasi penting mengenai dampak tragedi Semanggi 1 dan 2, simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Latar Belakang Tragedi Semanggi 1 dan 2

Ilustrasi dampak tragedi Semanggi 1 dan 2. Sumber: Amine M'siouri/pexels.com
Sebelum mengetahui informasi lebih lanjut mengenai dampak tragedi Semanggi 1 dan 2, simak terlebih dulu latar belakang peristiwanya. Adapun latar belakang tragedi Semanggi 1 dan 2 adalah:

1. Latar Belakang Tragedi Semanggi 1

Tragedi Semanggi 1 adalah peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi pada 11 hingga 13 November 1998. Sejarah kasus Semanggi 1 berawal dari Soeharto yang mengumumkan pengunduran dirinya dari Presiden RI pada 21 Mei 1998. Selanjutnya, Indonesia dipimpin oleh Presiden BJ Habibie.
ADVERTISEMENT
Presiden BJ Habibie mengumumkan susunan Kabinet Reformasi untuk mengawali proses transisi pemerintahan. Sayangnya, banyak mahasiswa dan masyarakat yang tidak menyetujui posisi BJ Habibie serta anggota DPR/MPR karena dianggap sebagai kelanjutan dari Orde Baru.
Masyarakat menuntut untuk memisahkan militer dari sistem politik sekaligus membersihkan pemerintahan dari pejabat-pejabat di masa Orde Baru.
Para mahasiswa dan masyarakat terus melakukan demonstrasi guna menolak Sidang Istimewa (SI) MPR yang rencananya akan membahas terkait kelanjutan pemerintahan dan pemilu. Aksi demonstrasi ini yang kemudian berujung pada tragedi Semanggi 1.
Peristiwa tersebut menimbulkan bentrokan antara mahasiswa dan masyarakat dengan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa. Banyak mahasiswa yang tetap bertahan pada 13 November 1998 di tengah pembubaran massa, tetapi justru mendapatkan respons berupa tembakan membabi-buta dari aparat.
ADVERTISEMENT

2. Latar Belakang Tragedi Semanggi 2

Tragedi Semanggi 2 adalah peristiwa yang terjadi pada 24 September 1999. Saat itu, para mahasiswa, buruh, dan masyarakat lain menolak berlakunya Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB). Tekanan demonstran yang tinggi berujung pada bentrokan berdarah.
Sayangnya, aparat membubarkan secara paksa melalui tembakan, pukulan, gas air mata, hingga injakan, sehingga menimbulkan jatuhnya korban.

Dampak Tragedi Semanggi 1 dan 2

Berdasarkan peristiwa Semanggi 1 dan 2 yang termasuk sebagai pelanggaran HAM, menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat maupun mahasiswa. Adapun beberapa dampak tragedi Semanggi 1 dan 2 adalah:
Demikian informasi mengenai dampak tragedi Semanggi 1 dan 2, beserta latar belakangnya. [ENF]
ADVERTISEMENT