Konten dari Pengguna

Dasar Model Sosial dari Model Perilaku Pengambilan Keputusan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 Oktober 2024 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dasar Model Sosial dari Model Perilaku Pengambilan Keputusan. Unsplash.com/Cemrecan-Yurtman
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dasar Model Sosial dari Model Perilaku Pengambilan Keputusan. Unsplash.com/Cemrecan-Yurtman
ADVERTISEMENT
Dasar model sosial dari model perilaku pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep penting dalam memahami bagaimana individu atau kelompok membuat pilihan di bawah berbagai situasi.
ADVERTISEMENT
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan perilaku ini adalah model sosial.
Dikutip dari Jurnal Masyarakat dan Budaya, jmb.lipi.go.id, Modal Sosial: Konsep dan Aplikasi, Syahra, 2003, 44, model sosial pada umumnya yang berfokus pada pengaruh faktor-faktor sosial, khususnya terhadap proses pengambilan keputusan.

Dasar Model Sosial dari Model Perilaku Pengambilan Keputusan

Ilustrasi Dasar Model Sosial dari Model Perilaku Pengambilan Keputusan. Unsplash.com/Neelakshi-Singh
Dalam konteks ini, model sosial dari model perilaku pengambilan keputusan berdasar pada informasi rasional, tetapi juga oleh hubungan sosial, norma, budaya, dan interaksi dengan orang lain.
Berikut adalah dasar-dasar model sosial dalam perilaku pengambilan keputusan:

1. Norma Sosial

Norma sosial adalah aturan tak tertulis yang mengatur bagaimana seseorang seharusnya berperilaku dalam masyarakat.
Dalam proses pengambilan keputusan, norma-norma ini memainkan peran penting, karena individu cenderung menyesuaikan diri dengan harapan masyarakat atau kelompok di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, dalam keputusan untuk membeli produk tertentu, seseorang mungkin memilih berdasarkan tren sosial atau rekomendasi dari teman-teman, daripada analisis rasional terhadap fitur produk.
Keputusan yang didasarkan pada norma sosial sering kali dipengaruhi oleh keinginan untuk mendapatkan persetujuan atau menghindari kritik dari orang lain.

2. Teori Pertukaran Sosial

Teori pertukaran sosial menekankan bahwa pengambilan keputusan adalah hasil dari proses pertimbangan keuntungan dan kerugian yang melibatkan hubungan sosial.
Individu cenderung membuat keputusan berdasarkan potensi manfaat yang mereka dapatkan dari interaksi dengan orang lain.
Dalam situasi seperti memilih rekan kerja, mitra bisnis, atau hubungan personal, seseorang akan memperhitungkan apa yang bisa mereka peroleh dan seberapa besar risiko yang mereka hadapi.
Dasar dari teori ini adalah bahwa manusia secara alami akan memilih pilihan yang memaksimalkan keuntungan pribadi mereka dalam konteks hubungan sosial.
ADVERTISEMENT

3. Pengaruh Kelompok dan Konformitas

Konformitas adalah fenomena di mana individu menyesuaikan keputusan mereka dengan kelompok di mana mereka menjadi bagian.
Ketika seseorang berada dalam kelompok, keputusan yang diambil sering kali lebih dipengaruhi oleh pendapat mayoritas atau pemimpin kelompok daripada pertimbangan individu.
Pengaruh kelompok ini dapat membuat seseorang mengubah keputusan yang sebelumnya sudah dipertimbangkan dengan matang hanya demi menyelaraskan diri dengan kelompok.
Dalam lingkungan kerja, misalnya, keputusan tim cenderung dipengaruhi oleh dinamika kelompok, dan anggota yang berbeda mungkin mengambil peran yang berbeda, baik sebagai pemimpin atau pengikut.

4. Teori Atribusi Sosial

Teori atribusi sosial berkaitan dengan bagaimana individu memahami penyebab perilaku orang lain dan diri mereka sendiri.
Dalam proses pengambilan keputusan, orang sering kali berusaha untuk menilai dan memahami tindakan orang lain serta faktor-faktor sosial di balik keputusan mereka.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, ketika seseorang memutuskan untuk menolak tawaran kerja, mereka mungkin melakukan atribusi tentang perusahaan atau manajer yang membuat penawaran tersebut, berdasarkan persepsi sosial yang mereka miliki.

5. Budaya dan Nilai Sosial

Budaya juga memainkan peran penting dalam model sosial perilaku pengambilan keputusan. Setiap budaya memiliki nilai-nilai yang berbeda tentang apa yang dianggap sebagai keputusan yang baik atau buruk.
Dalam masyarakat yang sangat kolektivis, misalnya, keputusan mungkin lebih sering dibuat dengan mempertimbangkan kesejahteraan kelompok atau keluarga, sedangkan di masyarakat yang individualistis, keputusan lebih bersifat pribadi.
Model sosial dari model perilaku pengambilan keputusan menyoroti pentingnya konteks sosial memengaruhi pilihan seseorang.
Dengan memahami model sosial ini, masyarakat dapat lebih baik meramalkan dan memengaruhi perilaku pengambilan keputusan dalam berbagai situasi.(AYAA)
ADVERTISEMENT