Konten dari Pengguna

Dasar Pemikiran Teori Brahmana, Kelebihan, dan Kekurangannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
19 Januari 2024 21:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa yang menjadi dasar pemikiran atau pendapat dari teori Brahmana. Sumber: Rahul Pandit/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa yang menjadi dasar pemikiran atau pendapat dari teori Brahmana. Sumber: Rahul Pandit/pexels.com
ADVERTISEMENT
Teori Brahmana adalah salah satu teori yang menjelaskan seputar masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia. Lantas, apa yang menjadi dasar pemikiran atau pendapat dari teori Brahmana?
ADVERTISEMENT
Marthinus dalam Hindu-Buddha: Cara Masyarakat Nusantara dalam Berspiritual Sebelum Datang Islam, menyebutkan bahwa teori Brahmana menjelaskan bahwa agama Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh para pendeta atau Kasta Brahmana.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai apa yang menjadi dasar pemikiran atau pendapat dari teori Brahmana, simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Dasar Pemikiran Teori Brahmana

Ilustrasi apa yang menjadi dasar pemikiran atau pendapat dari teori Brahmana. Sumber: Rahul Pandit/pexels.com
Apa yang menjadi dasar pemikiran atau pendapat dari teori Brahmana? Pada dasarnya, teori Brahmana adalah suatu teori masuknya Hindu dan Buddha ke Indonesia.
Teori Brahmana pertama kali diungkapkan oleh Jacob Cornelis Van Leur yang menyebutkan jika agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana atau para pendeta yang diundang para penguasa di Nusantara.
ADVERTISEMENT
Dasar pemikiran J.C. Van Leur mengenai teori Brahmana bermula dari prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha yang diteliti olehnya.

Kelebihan Teori Brahmana

Terdapat beberapa faktor yang mendukung dan menguatkan teori Brahmana, antara lain:

1. Kemampuan Kaum Brahmana

Kaum Brahmana adalah kasta tertinggi dalam agama Hindu. Pada umumnya, kaum Brahmana mempunyai kesempatan yang lebih tinggi untuk mendalami agama Hindu.
Hal itu karena kemampuannya dalam memahami bahasa Sanskerta serta huruf Pallawa. Di samping itu, kaum Brahmana juga dianggap mampu mengartikan ajaran agama Hindu yang terdapat dalam kitab Weda.

2. Prasasti Kerajaan Hindu-Buddha

Kelebihan teori Brahmana berikutnya berdasarkan prasasti Kerajaan Hindu-Buddha. Mayoritas prasasti peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha menggunakan bahasa Sanskerta serta huruf Pallawa.
Di sisi lain, kaum yang bisa dan memahami bahasa tersebut adalah orang-orang Brahmana. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat keterlibatan kaum Brahmana dalam pembuatan prasasti kerajaan.
ADVERTISEMENT

Kelemahan Teori Brahmana

Meskipun memiliki kelebihan, teori Brahmana juga memiliki sejumlah kelemahan, di antaranya:

1. Bahasa Sanskerta dan Aksara Pallawa

Salah satu kelemahan teori Brahmana adalah mengenai bahasa Sanskerta serta aksara Pallawa. Pada dasarnya, bahasa dan huruf ini kemungkinan hanya dikuasai oleh kaum Brahmana pada zaman dulu.
Sementara itu, para raja tidak dapat membacanya, sehingga membutuhkan kemampuan para kaum Brahmana.

2. Larangan bagi Kaum Brahmana

Kelemahan teori Brahmana berikutnya adalah terdapat larangan bagi kaum Brahmana agar tidak meninggalkan tanah airnya serta menyeberangi lautan. Apabila terdapat seorang Brahmana yang melanggar hal itu, maka kastanya bisa hilang. Larangan ini kemungkinan berlaku pada zaman dulu.
Demikian sederet informasi mengenai apa yang menjadi dasar pemikiran atau pendapat dari teori Brahmana. [ENF]