Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Di Mana Perjanjian Renville Terjadi? Ini Jawabannya
29 Agustus 2023 22:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perjanjian Renville merupakan titik penting dalam sejarah Indonesia, terjadi pasca Agresi Militer Belanda I dengan tujuan untuk meredakan konflik antara Indonesia dan Belanda.
ADVERTISEMENT
Dengan mengingat pentingnya Perjanjian Renville ini, maka bagi sebagian kalangan mempertanyakan di mana perjanjian Renville ini terjadi?
Latar Belakang Perjanjian Renville
Mengutip situs munasprok.go.id, Perjanjian Renville lahir sebagai respons terhadap tindakan Belanda yang melanggar Perjanjian Linggarjati dan melancarkan Agresi Militer .
Upaya ini berujung pada kebutuhan untuk mencari solusi damai untuk mengakhiri konflik. Terjalin di bawah tekanan internasional, perundingan ini memilih kapal perang angkut-serbu USS Renville sebagai tempat di mana perjanjian ini akan dilangsungkan.
Berbagai Poin Penting tentang Perjanjian Renville
Perjanjian Renville saat itu menghasilkan berbagai kesepakatan yang memberikan dampak besar bagi dinamika politik dan kekuasaan di Indonesia.
Berikut ini adalah berbagai poin penting tentang perjanjian Renville
1. Mengenal USS Renville
USS Renville adalah kapal perang angkut-serbu kelas Haskell yang memiliki sejarah panjang.
ADVERTISEMENT
Kapal ini digunakan oleh US Navy dalam Perang Dunia II, Perang Korea, dan Perang Vietnam. Pada tahun 1947-1948, kapal ini menjadi tempat penting bagi perundingan Perjanjian Renville.
2. Letak Perjanjian Renville
Perjanjian Renville terjadi di atas kapal USS Renville yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempat ini dipilih karena pertimbangan keamanan dan kebijaksanaan diplomatik.
3. Waktu Perjanjian Renville
Perjanjian Renville disepakati dari tanggal 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948. Selama hampir sebulan, para delegasi dari Indonesia dan Belanda berdiskusi intensif untuk mencapai kesepakatan.
4. Para Delegasi Perjanjian Renville
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Amir Sjarifuddin, dengan anggota seperti Mr. Ali Sastroamidjojo, Agus Salim, Dr. Leimena, Mr. Latuharhary, dan Kolonel T.B. Simatupang.
Sementara itu, delegasi Belanda dipimpin oleh Raden Abdul Kadir Widjojoatmodjo.
ADVERTISEMENT
5. Hasil Perjanjian Renville
Perjanjian Renville menghasilkan beberapa poin penting. Pertama, perjanjian ini menyebabkan pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan segera.
Kedua, Belanda tetap memiliki kedaulatan atas seluruh wilayah Indonesia sebelum pembentukan RIS. Ketiga, Republik Indonesia menjadi negara bagian dalam RIS.
Keempat, terbentuknya Uni Indonesia-Belanda yang dipimpin oleh Raja Belanda. Kelima, pembentukan Garis Demarkasi Van Mook untuk mengatur wilayah yang dikuasai masing-masing pihak.
6. Penandatanganan Perjanjian Renville
Perjanjian Renville ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 oleh Perdana Menteri Amir Sjarifuddin.
Perjanjian Renville memiliki tempat, waktu, dan poin-poin penting yang mencerminkan upaya untuk mencapai solusi damai dalam konflik antara Indonesia dan Belanda.
Meskipun perjanjian ini memiliki sejumlah kritik dan kontroversi, ia tetap menjadi bagian penting dalam sejarah diplomasi Indonesia dalam usahanya menuju kemerdekaan dan kedaulatan penuh.
ADVERTISEMENT