Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Fakta Sejarah tentang Abu Al-Abbas, Pendiri Dinasti Abbasiyah
10 Desember 2023 21:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai pendiri Dinasti Abbasiyah, ada banyak fakta sejarah tentang Abu al-Abbas yang menarik untuk dibahas. Salah satu contohnya, beliau adalah keturunan keempat dari Abbas bin Abdul Mutalib.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga memiliki kebencian yang sangat besar terhadap Dinasti Umayyah. Akibatnya, ia pun melakukan pemberontakan untuk meruntuhkan dinasti tersebut. Untuk penjelasan lengkapnya, simak di sini.
Fakta Sejarah tentang Abu al-Abbas
Abbasiyah merupakan dinasti terbesar dalam khazanah Islam . Dinasti ini berkuasa selama 749 hingga 1258 M dan berpusat di Damaskus. Pada masa ini, peradaban Islam berkembang sangat pesat.
Keberhasilan Dinasti Abbasiyah tak lepas dari kekuatan pendirinya, yakni Abu al-Abbas. Ia lahir di Suriah pada 721 dengan nama lahir Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas.
Jika dilihat dari silsilahnya, ayah Abu al-Abbas adalah cicit dari Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Sementara ibunya, Raita adalah putri Ubaidallah bin Abdullah, salah satu tujuh Fiqaha Madinah atau ahli fikih dari generasi tabiin.
ADVERTISEMENT
Beliau memiliki kebencian besar terhadap Dinasti Umayyah, sehingga berusaha untuk melakukan pemberontakan dan meruntuhkan Umayyah. Kebencian ini muncul bukan tanpa alasan.
Dirangkum dari Jurnal Kondisi Sosial-Politik Dinasti Bani Abbasiyah dan Pengaruhnya Terhadap Pendidikan Islam karya Muhammad Amiruddin Dardiri et al., selama Dinasti Umayyah berdiri, mereka terus melakukan penindasan kepada keturunan Bani Hasyim.
Tetapi, keturunan Bani Hasyim yang palling banyak mendapatkan penindasan adalah keluarga Ali dan Abbas. Akibatnya, muncul kebencian di dalam diri Abu al-Abbas terhadap Umayyah.
Pemerintahan Masa Abu al-Abbas
Setelah berhasil menggulingkan pemerintahan Dinasti Umayyah, Abu al-Abbas pun diangkat menjadi khalifah pertama Dinasti Abbasiyah. Selama memimpin, ia dikenal sebagai sosok yang berani, tegas, namun tetap adil dan kondusif dalam membangun pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ia juga membantu meletakkan dasar pembangunan peradaban Islam, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan. Karena itu, ia sangat dihormati dan disegani oleh siapapun pada masanya.
Sayangnya, setelah empat tahun menjadi seorang khalifah, Abu al-Abbas terkena penyakit. Karena penyakitnya ini, Abu al-Abbas wafat pada 754 atau 136 Hijriah. Hal inilah yang menandakan berakhirnya kepemimpinan Abu al-Abbas yang mendapat julukan as-Saffah. (RN)