Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Filosofi Candi Borobudur yang Menjadi Warisan Budaya Indonesia
15 Juni 2024 22:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Candi Borobudur merupakan warisan budaya Indonesia yang punya simbolisme mendalam dan sudah diakui dunia. Filosofi Candi Borobudur adalah konsep kosmos dalam ajaran Buddha yang melambangkan alam semesta.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya menjadi saksi sejarah Indonesia, tetapi candi ini sangat menginspirasi pengunjung dari seluruh dunia. Candi Borobudur oleh dinasti Syailendra pada abad ke-8, di mana Raja Samaratungga adalah pelopor utamanya.
Dikutip dari buku Pesona Indonesia karya Anita Chairul Tanjung, simak filosofi menarik dari Candi Borobudur di bawah ini.
Filosofi Candi Borobudur
Arsitektur Candi Borobudur sendiri menggabungkan keahlian teknik, seni, serta keagamaan. Tidak heran jika Candi Borobudur mencerminkan konsep kosmos dalam ajaran Buddha yang menggambarkan perjalanan menuju pencerahan.
Pada bagian atas candi melambangkan surga, sedangkan bagian bawah menggambarkan dunia manusia yang penuh penderitaan. Arsitekturnya mencerminkan penggabungan unsur-unsur Hindu, Buddha, serta Jawa Kuno.
ADVERTISEMENT
Banyak umat Buddha yang menjadikan candi ini sebagai tujuan ziarah, sekaligus menikmati keindahan wisata Indonesia. Candi yang meniru alam semesta dalam filosofi Buddhis ini terdiri dari tiga tingkat vertikal.
Tingkat yang pertama bernama Kamadhatu atau bagian bawah candi yang mewakili alam bawah. Bagian ini menggambarkan perilaku manusia yang mana selalu ditentukan oleh keinginan duniawi atau tempat orang biasa.
Kemudian ada Rupadhatu atau bagian tengah candi Borobudur yang merepresentasikan alam tengah. Menariknya bagian ini menggambarkan perilaku manusia yang mulai meninggalkan keinginan duniawi, hanya saja masih melekat di dunia nyata.
Terakhir ada bagian Arupadhatu atau bahkan atas candi, ini melambangkan alam atas atau tempat para dewa. Sehingga menggambarkan sebuah simbol yang tidak berwujud serta tidak memiliki keterikatan dengan keinginan duniawi.
ADVERTISEMENT
Candi yang terletak di Desa Borobudur, Magelang Jawa Tengah ini sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia. Bahkan menjadi kuil Buddha terbesar di dunia, tidak heran jika banyak umat Buddha seluruh dunia yang tertarik berkunjung ke Borobudur.
Jadi dapat disimpulkan bahwa filosofi Candi Borobudur yaitu konsep kosmos dalam ajaran Buddha yang melambangkan alam semesta. Terbukti bahwa Candi Borobudur terbuat dari jutaan balok batu dengan tiga struktur layaknya alam semesta.(DSI)