Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
25 Juni 2024 22:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Sumber: Unsplash.com/Vasily Koloda
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Sumber: Unsplash.com/Vasily Koloda
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan Indonesia yang memberi kontribusi besar dalam bidang pendidikan. Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang ada di masa lampau, bahkan masih relevan dengan masa kini.
ADVERTISEMENT
Filosofi tersebut mencakup Trilogi Pendidikan, yaitu kemerdekaan, kemandirian, serta kebudayaan. Trilogi tersebut sangat penting untuk mencapai visi serta misi pendidikan sehingga memiliki banyak manfaat bagi kehidupan.

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Ilustrasi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Sumber: Unsplash.com/Kimberly Farmer
Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan yang memberi banyak kontribusi bagi Indonesia, baik itu dalam perjuangan kemerdekaan maupun pendidikan. Kontribusi Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan terdiri dari banyak jenis.
Salah satunya adalah memberikan filosofi yang mempunyai peran penting dalam mencapai visi serta misi pendidikan. Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara mencakup tiga poin penting yang kemudian disebut sebagai Trilogi Pendidikan.
Mengutip dari buku Ki Hajar Dewantara: Pahlawan Pendidikan Indonesia, Literasiana (2024: 5 – 6), berikut adalah Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara:
ADVERTISEMENT

1. Kemerdekaan

Pendidikan harus memerdekakan manusia, baik itu secara fisik maupun mental. Siswa didorong untuk berpikir kritis, mandiri, serta berani dalam mengambil keputusan.

2. Kemandirian

Pendidikan harus membekalkan peserta didik dengan kemampuan untuk hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

3. Kebudayaan

Pendidikan harus berakar pada budaya bangsa Indonesia dan menumbuhkan rasa cinta tanah air serta nasionalisme.
Trilogi Pendidikan tersebut tentu sudah ada sejak masa lampau. Namun, masih relevan dengan pendidikan masa kini karena setiap unsurnya memiliki manfaat bagi peserta didik supaya mampu menjadi pribadi yang mandiri serta cinta tanah air.

Pendidikan yang Inklusif dan Humanis Ki Hajar Dewantara

Ilustrasi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Sumber: Unsplash.com/Jessica Ruscello
Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia juga terkenal dengan konsep pendidikannya. Pahlawan dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soeryaningrat tersebut menciptakan sistem yang inklusif dan humanis.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Sofiani, dkk. (2024: 42), Ki Hajar Dewantara merancang sistem pendidikan inklusif dan humanis yang mencerminkan nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran Islam.
Pendekatan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara menekankan pada pengembangan karakter moral dan berpusat pada siswa. Pendekatan tersebut juga menitikberatkan pada peningkatan akhlak untuk meraih kebahagiaan dunia serta akhirat.
Demikian menjadi jelas bahwa ada banyak filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara di masa lalu masih relevan dengan masa kini karena perihal kemandirian, akhlak, dan nasionalisme selalu menjadi aspek penting. (AA)