Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Filsafat Al-Ghazali, Biografi, dan Pemikiran-pemikirannya
8 Agustus 2024 23:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Al-Ghazali adalah salah satu tokoh filsafat Islam yang memiliki banyak kontribusi melalui karya-karyanya. Filsafat Al-Ghazali menjelaskan jika akal yang digunakan dalam hal ketuhanan dianggap sama dengan menggunakan suatu alat yang tidak mencukupi kebutuhannya.
ADVERTISEMENT
Subakti dalam Filsafat Islam (Sebuah Studi Kajian Islam melalui Pendekatan Filsafat Al-Ghazali dan Al-Farabi) menjelaskan jika metafisika termasuk salah satu pemikiran Al-Ghazali yang berkaitan dengan ketuhanan.
Apabila ingin mencari tahu lebih lanjut terkait filsafat Al-Ghazali, simak informasi lengkapnya di artikel berikut.
Biografi Al-Ghazali
Sebelum mencari tahu lebih lanjut tentang filsafat Al-Ghazali, sebaiknya pahami dulu biografinya. Al-Ghazali lahir dengan nama Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali Ath Thusi di tahun 1058 Masehi atau 450 Hijriah di Thus, Khurasan, Iran.
Al-Ghazali menghabiskan hidupnya untuk menimba ilmu, mulai dari di Nisyapur saat masih muda, menjadi murid Imam Al-Haramain Al-Juwaini. Saat itu, dirinya mempelajari ilmu hukum Islam, filsafat, logika, sufirme, teologi, serta ilmu alam.
Dirinya menjadi seorang dosen di Universitas Nizamiah, Baghdad di tahun 1091 Masehi, hingga menjadi rektor di usia muda. Setelah itu, dirinya memutuskan untuk menekuni ilmu tasawuf dan menghasilkan berbagai karya terkenal.
ADVERTISEMENT
Pemikiran Filsafat Al-Ghazali
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, Al-Ghazali adalah seorang filsuf Islam terkemuka yang memiliki berbagai pemikiran. Nah, berikut ini adalah pemikiran filsafat Al-Ghazali yang terkenal:
1. Metafisika
Metafisika berkaitan dengan pembicaraan tentang ketuhanan. Dalam hal ini, Al-Ghazali menegaskan jika seseorang menggunakan akalnya hanya untuk ketuhanan, maka sikap tersebut selayaknya menggunakan suatu alat yang tidak mampu mencukupi kebutuhan.
Berdasarkan penelitian panjangnya, Al-Ghazali mendapatkan kesimpulan jika metode rasional yang digunakan para filsuf belum dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan yang meyakinkan di bidang metafisika.
2. Etika
Al-Ghazali juga menjelaskan mengenai etika dalam bukunya yang terkenal dengan judul Ihya' Ulumuddin. Dalam buku tersebut, Al-Ghazali menegaskan agar manusia memperhatikan etikanya dalam kehidupan sehari-hari, seperti bersifat pemaah, pengasih, jujur, sabar, serta ikhlas.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa informasi tentang pemikiran filsafat Al-Ghazali dan biografinya. [ENF]