Konten dari Pengguna

Fungsi Masjid Al Azhar yang Terletak di Kairo

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
7 Juni 2024 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fungsi masjid al azhar. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fungsi masjid al azhar. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Al Azhar adalah sebuah universitas yang awalnya merupakan sebuah masjid. Maka dari itu, fungsi masjid Al Azhar awalnya adalah sebagai lembaga keagamaan.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan menjelaskan tentang fungsi Masjid Al Azhar yang terletak di Kairo, Mesir, berdasarkan buku Baitul Mal Wa Tamwil karya Nurul Huda

Fungsi Masjid Al Azhar

Ilustrasi fungsi masjid al azhar. Foto: Pixabay
Dalam buku Ensiklopedia Islam disebutkan bahwa masjid Al Azhar didirikan atas perintah Khalifah al-Mu’izz Lidinillah kepada Panglima Jauhar al-Katib al-Siqilli.
Masjid ini mulai dibangun pada 341 - 365 H /953 - 975 M dan selesai dibangun pada 361 H / 971 M. Tidak berbeda dengan kebanyakan masjid, Al Azhar juga menjadi pusat aktivitas keagamaan dan peribadatan.
Namun, masjid Al Azhar yang terletak di Kairo ini mulai mendirikan madrasah di dalamnya. Masjid ini sangat dikenal luas, termasuk oleh warga Indonesia.
Masjid ini memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa. Selain itu, salah satu program dari masjid ini adalah pengentasan kemiskinan yang dilakukan keberlanjutan.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman juga tingginya tuntutan kebutuhan terhadap pendidikan, maka masjid mengalami diversifikasi fungsi menjadi lembaga pendidikan.
Masjid Al Azhar sebagai lembaga pendidikan telah melahirkan banyak ulama dan ilmuwan Muslim dari berbagai penjuru negara. Sehingga tidak mengherankan kalau lembaga tersebut dihormati oleh negara Islam lainnya.
Masjid Al Azhar juga memainkan peran penting juga sebagai simbol kekuatan dalam pendidikan dan pembaruan Islam, dengan adanya beberapa tokoh, seperti Muhammad Ali Pasya, al-Thahtawi, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, hingga Muhammad Rasyid Ridha.
Muhammad Ali Pasya bahkan digadang-gadang merupakan pelopor pembaharuan yang mendapat sebutan Bapak Pembangunan Mesir Modern.
Muhammad Ali Pasya sangat memperhatikan perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dia berpendapat bahwa kemajuan suatu bangsa dapat dicapai melalui pendidikan dan ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Gencarnya perubahan yang dipelopori oleh Muhammad Ali Pasya inilah yang membawa perubahan besar pada Mesir sebagai negara Modern, dengan pusat perubahan terletak di Universitas al-Azhar.
Demikian adalah fungsi masjid Al Azhar yang tidak hanya sebagai lembaga keagamaan, tapi juga berkembang sebagai lembaga pendidikan. (SP)