Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Fungsi Wayang Kulit yang Jarang Diketahui
25 Juli 2024 21:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Wayang kulit sudah dikenal lama sebagai salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional. Namun tidak hanya sebagai hiburan, ada banyak fungsi wayang kulit lainnya.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan membahas tentang fungsi wayang kulit sekaligus beberapa tokoh pewayangan yang banyak dikisahkan seperti yang ditulis dalam buku Membaca Sastra dan Peristiwa karya Muharsyam Dwi.
Fungsi Wayang Kulit
Wayang kulit adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional yang sangat berharga dalam budaya Jawa dan Bali di Indonesia. Wayang kulit bahkan sudah diakui UNESCO sebagai karya seni budaya adiluhung.
Wayang kulit biasanya memuat cerita yang merupakan bagian dari sastra atau cerita tradisional. Narasi-narasi dalam wayang kulit mewaris secara turun-temurun kepada tiap generasi.
Melalui media itu wayang kulit juga dikenal, dimiliki, dan dikembangkan oleh berbagai etnis dan disesuaikan dengan budaya dan bahasa mereka masing-masing.
Pertunjukan wayang kulit memiliki banyak fungsi dan bukan hanya untuk kesenian. Berikut beberapa fungsi utama wayang kulit :
ADVERTISEMENT
1. Hiburan
Wayang kulit berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Pertunjukan wayang sering kali diadakan pada acara-acara penting seperti pernikahan, khitanan, dan upacara adat lainnya.
2. Pendidikan
Wayang kulit juga digunakan sebagai media pendidikan. Cerita-cerita dalam wayang sering kali mengandung pesan moral dan nilai-nilai kehidupan yang dapat dijadikan pelajaran bagi penonton.
Melalui kisah-kisah epik seperti Mahabharata dan Ramayana, wayang kulit mengajarkan tentang kebajikan, keberanian, kesetiaan, dan keadilan.
3. Ritual Keagamaan
Wayang kulit memiliki fungsi sakral dalam berbagai upacara keagamaan dan adat. Pertunjukan wayang sering kali diadakan dalam konteks upacara ritual untuk memohon keselamatan, kesuburan, dan kesejahteraan.
Dalam beberapa budaya, dalang (pemain wayang) dianggap sebagai perantara antara dunia manusia dan dunia spiritual.
4. Penyebaran Nilai Budaya
Wayang kulit merupakan sarana untuk melestarikan dan menyebarkan nilai-nilai budaya dan tradisi lokal. Melalui wayang, generasi muda dapat belajar tentang sejarah, mitologi, dan warisan budaya nenek moyang mereka.
ADVERTISEMENT
5. Komunikasi Sosial
Pertunjukan wayang kulit sering kali digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan sosial dan kritik terhadap keadaan masyarakat atau pemerintah secara halus dan tidak langsung.
Sedangkan, beberapa tokoh pewayangan yang kisahnya masih terus ditampilkan hingga saat ini, salah satunya adalah Rama dan Sinta dalam cerita Ramayana. Kisah mereka mengajarkan tentang cinta, kesetiaan, dan pengorbanan.
Selanjutnya adalah kisah tentang punakawan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Selain sebagai pelawak yang memberikan humor dalam pertunjukan, mereka juga menyampaikan kritik sosial dan pesan moral.
Fungsi wayang kulit bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah sarana untuk mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai budaya yang mendalam. (SP)