Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Geomorfologi: Pengertian, Konsep Dasar, beserta Prosesnya
22 Desember 2023 21:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai bentuk permukaan bumi serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya. Geomorfologi juga disebut sebagai penelitian lanskap.
ADVERTISEMENT
Dibyosaputro dan Haryono dalam Geomorfologi Dasar mengungkapkan bahwa geomorfologi adalah suatu ilmu yang mempelajari seputar permukaan bumi dan fenomena yang terjadi di dalamya.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar apa itu geomorfologi, simak selengkapnya dalam bacaan berikut ini.
Apa itu Geomorfologi?
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, geomorfologi adalah suatu ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi serta perubahan di dalamnya. Geomorfologi juga didefinisikan sebagai studi bentang alam dan proses pembentukan bumi.
Misalnya adalah terjadinya erupsi, peristiwa Pleistosen, efek gletser, dan fenomena-fenomena di permukaan bumi lainnya.
Konsep Dasar Geomorfologi
Geomorfologi ini memiliki sejumlah konsep dasar. Adapun beberapa konsep dasar geomorfologi adalah:
ADVERTISEMENT
Proses Geomorfologi
Proses geomorfologi berawal dari pertanyaan terkait penyebab terbentuknya bentang alam sebagaimana yang dilihat manusia saat ini, memahami dinamika lanskap alam, hingga memprediksi perubahan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Memasuki zaman modern, Leonardo da Vinci serta Grove Karl Gilbert mengenalkan proses geomorfologi pertama yang terdapat dalam risalah di Pegunungan Utah, Amerika Serikat.
Kala itu, Gilbert meneliti seputar proses sungai serta pengangkutan puing di bawah air mengalir. Berikutnya, teore Gilbert tersebut dilanjutkan oleh Ralph Alger Bagnold serta Filip Hjulstro pada 1950.
Pada umumnya, penyebab proses geomorfologi adalah adanya zat geomorfik berupa angin serta air yang bekerja sama untuk membuat suatu perubahan di permukaan bumi.
Demikian beberapa informasi mengenai apa itu geomorfologi, hingga prosesnya. [ENF]