Konten dari Pengguna

Golongan Terpelajar dalam Perkembangan Kebangkitan Nasional di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
26 Januari 2025 16:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi golongan terpelajar dalam perkembangan Kebangkitan Nasional/ Foto: Pexels/Ruly Nurul Ihsan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi golongan terpelajar dalam perkembangan Kebangkitan Nasional/ Foto: Pexels/Ruly Nurul Ihsan
ADVERTISEMENT
Siapa yang disebut sebagai golongan terpelajar dalam perkembangan Kebangkitan Nasional adalah kelompok masyarakat pribumi Indonesia yang mendapatkan akses pendidikan formal.
ADVERTISEMENT
Kelompok ini meliputi mahasiswa, lulusan sekolah kolonial seperti STOVIA dan MULO, guru, pegawai administrasi, serta penulis dan aktivis yang memanfaatkan pengetahuan untuk menyebarkan gagasan emansipasi, nasionalisme, dan perjuangan melawan kolonialisme

Golongan Terpelajar dalam Perkembangan Kebangkitan Nasional di Indonesia

Ilustrasi golongan terpelajar dalam perkembangan kebangkitan nasional. Foto:Pexels/Ruly Nurul Ihsan
Siapa yang disebut golongan terpelajar dalam perkembangan Kebangkitan Nasional? Salah satunya adalah para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen).
Dikutip dari buku Rekam Jejak: Dokter Pejuang & Pelopor Kebangkitan Nasional karya HM. Nasruddin Anshoriy,Ch (2008: 12), pergerakan nasional di Indonesia dipelopori oleh golongan terpelajar yang di tandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo.
Organisasi ini menjadi simbol kesadaran baru di kalangan pribumi terpelajar untuk memperjuangkan kemajuan bangsa melalui pendidikan, budaya, dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Kemunculan Budi Utomo mendorong lahirnya organisasi lain, seperti Sarekat Islam dan Indische Partij, yang semakin menegaskan peran golongan terpelajar dalam membangun kesadaran nasional.
Melalui tulisan-tulisan, pidato, dan aktivitas organisasi, golongan terpelajar mampu menyebarkan gagasan emansipasi, persatuan, dan perlawanan terhadap kolonialisme.
Tokoh-tokoh seperti Soetomo, H.O.S. Tjokroaminoto, dan Ki Hajar Dewantara adalah contoh dari golongan terpelajar yang memberikan kontribusi besar dalam membangun fondasi kebangsaan Indonesia.
Selain itu, media cetak seperti koran dan majalah menjadi alat utama dalam menyebarkan ide-ide kebangsaan. Golongan terpelajar mendirikan berbagai publikasi untuk mengedukasi masyarakat dan membangun kesadaran nasional.
Hal ini memupuk solidaritas di antara berbagai lapisan masyarakat, yang menjadi kunci dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.
Dengan demikian, golongan terpelajar tidak hanya menjadi pelopor dalam membangkitkan semangat nasionalisme, tetapi juga meletakkan dasar penting bagi lahirnya Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Peran ini sangat menginspirasi generasi berikutnya untuk terus memperjuangkan keadilan dan kedaulatan bangsa. (Arf)