Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Hakikat Ancaman Non Militer terhadap Keamanan Nasional di Papua
28 September 2023 20:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hakikat ancaman non militer terhadap keamanan nasional di Papua merupakan salah satu wawasan yang penting untuk diketahui. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki keragaman budaya, bahasa, dan geografi yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Salah satu provinsi yang penuh dengan kekayaan alam dan kebudayaan yang beragam adalah Papua, yang terletak di ujung timur Indonesia.
Meskipun potensinya besar, Papua juga menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal keamanan nasional. Ancaman terhadap keamanan nasional di Papua tidak selalu bersifat militer. Namun, ancaman non-militer juga memiliki dampak yang signifikan pada stabilitas dan keamanan di wilayah ini.
Hakikat Ancaman Non-Militer
Dikutip dalam buku Strategi dalam Penyelenggaraan Dukungan Hukum bagi TNI AD Pada Operasi Militer Selain Perang, karya Dr. Arief Fahmi Lubis, SE.,SH.,MH, ancaman non militer adalah ancaman yang tidak terlihat secara fisik. Karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, keselamatan umum dan informasi.
Berikut hakikat ancaman non-militer terhadap keamanan nasional di Papua:
ADVERTISEMENT
1. Konflik Sosial dan Etnis
Salah satu ancaman utama terhadap keamanan di Papua adalah konflik sosial dan etnis. Papua memiliki beragam kelompok etnis dengan budaya dan bahasa yang berbeda.
Ketegangan antar kelompok ini kadang-kadang bisa memunculkan kekerasan, demonstrasi, dan ketidakstabilan sosial. Ancaman ini dapat merusak keamanan nasional dengan mengganggu tatanan sosial dan politik di wilayah ini.
2. Ketidaksetaraan Ekonomi
Ketidaksetaraan ekonomi adalah masalah serius di Papua. Meskipun provinsi ini kaya akan sumber daya alam seperti tambang dan hutan, sebagian besar penduduknya masih hidup dalam kemiskinan.
Ketidaksetaraan ekonomi dapat mengakibatkan ketidakpuasan sosial dan gejolak politik, yang merongrong stabilitas dan keamanan nasional.
3. Isu Hak Asasi Manusia
Ancaman terhadap hak asasi manusia juga menjadi masalah penting di Papua. Laporan pelanggaran hak asasi manusia seperti penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, dan pembatasan kebebasan berpendapat telah memicu ketegangan antara pemerintah dan kelompok pro-kemerdekaan Papua.
ADVERTISEMENT
Ancaman terhadap hak asasi manusia berdampak mempengaruhi citra Indonesia di mata masyarakat internasional dan memicu ketidakstabilan di dalam negeri.
4. Masalah Migrasi dan Demografi
Migrasi penduduk dari luar Papua ke provinsi ini juga menjadi isu yang sensitif. Beberapa orang Papua merasa bahwa migrasi ini mengancam budaya dan identitas mereka, yang pada gilirannya dapat menyebabkan konflik sosial.
Selain itu, pertumbuhan populasi non-Papua dapat mempengaruhi hasil pemilihan dan distribusi sumber daya.
5. Ancaman Lingkungan
Wilayah Papua memiliki ekosistem alam yang sangat berharga, termasuk hutan hujan tropis yang luas.
Ancaman terhadap lingkungan, seperti deforestasi ilegal dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan, dapat mengganggu keberlanjutan lingkungan dan berdampak negatif pada kehidupan masyarakat Papua yang bergantung pada alam.
Dalam menghadapi ancaman non-militer memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan untuk menjaga keamanan nasional di Papua.
ADVERTISEMENT
Ketika masalah-masalah non-militer ini ditangani dengan bijaksana, stabilitas dan keamanan nasional di Papua dapat ditingkatkan, dan memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial, dan keadilan bagi semua warga Papua.
Itulah pembahasan singkat tentang hakikat ancaman Non-Militer terhadap Keamanan Nasional di Papua. (DAI)