Hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag Belanda

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
14 Agustus 2023 22:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Hasil Konferensi Meja Bundar. Sumber: RDNE Stock project/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Hasil Konferensi Meja Bundar. Sumber: RDNE Stock project/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konferensi Meja Bundar atau KMB dijalankan pada 23 Agustus hingga 2 November 1949 di Den Haag, Belanda. Hasil Konferensi Meja Bundar berhasil ditandatangani pada 2 November 1949.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja hasil dari Konferensi Meja Bundar? Simak dalam penjelasan di bawah ini!

Hasil Konferensi Meja Bundar

Ilustrasi: Hasil Konferensi Meja Bundar. Sumber: Karolina Grabowska/Pexels.com
Tim Ganesha Operation dalam buku berjudul Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjelaskan bahwa Konferensi Meja Bundar diadakan di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus hingga 2 November 1949.
Konferensi Meja Bundar menjadi upaya penyelesaian pertentangan antara Indonesia serta Belanda. Hasil Konferensi Meja Bundar adalah:
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, tanggal 27 Desember 1949, dilaksanakan penandatanganan pengakuan kedaulatan di negeri Belanda. Pihak Belanda ditandatangani oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Drees, serta Menteri Seberang Lautan, Mr. AM. J.A Sassen.
Sementara, delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Mohammad Hatta. Selain itu, di Jakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tertinggi Mahkota AH. J. Lovink juga menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.
Akhirnya, atas pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda, maka Indonesia berubah menjadi negara serikat atau RIS.

Persoalan dalam Konferensi Meja Bundar

Ilustrasi: Hasil Konferensi Meja Bundar. Sumber: Elimende Inagella/Unsplash.com
Namun, seiring waktu, Konferensi Meja Bundar tidak berjalan dengan lancar. Ada beberapa persoalan atau masalah yang cukup sulit, yakni:

1. Persoalan tentang pengakuan kedaulatan serta penyerahan kedaulatan

Indonesia menghendaki pemakaian istilah pengakuan kedaulatan, sementara Belanda menghendaki istilah penyerahan kedaulatan.
ADVERTISEMENT

2. Persoalan Uni Indonesia-Belanda

Indonesia ingin agar sifatnya hanya kerja sama yang bebas tanpa ada organisasi permanen. Sementara, Belanda menginginkan kerja sama yang luas dengan organisasi yang luas pula.

3. Persoalan hutang

Indonesia mengakui hutang Hindia-Belanda hingga menyerahnya Belanda terhadap Jepang. Belanda menyatakan bahwa Indonesia harus mengambil alih seluruh kekayaan atau hutang Hindia-Belanda hingga sekarang, termasuk biaya perang kolonial kepada Indonesia.
Itulah penjelasan tentang hasil Konferensi Meja Bundar yang perlu diketahui. Semoga membantu! (Ek)