Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Hotel Yamato: Latar Belakang dan Kronologi Peristiwa Bersejarahnya
14 Maret 2024 22:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Latar belakang Hotel Yamato mengandung banyak kisah perjuangan para pahlawan yang dapat diteladani.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kisah 124 Pahlawan dan Pejuang Nusantara oleh Gamal KOMANDOKO, pada 19 September terjadi Insiden Bendera Surabaya ketika beberapa orang Belanda mengibarkan bendera Belanda di puncak Hotel Yamato.
Hal tersebut tentu memancing emosi rakyat Surabaya. Bagaimana latar belakang dan kronologinya?
Latar Belakang Hotel Yamato
Insiden Hotel Yamato terjadi akibat Belanda melakukan tindakan yang dinilai provokatif, yaitu mengibarkan bendera merah putih biru. Terjadinya peristiwa tersebut dipengaruhi karena gagalnya perundingan antara Soedirman sebagai residen Surabaya dan WVC Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda.
Massa yang berada di luar hotel mengetahui bahwa perundigan tidak berjalan baik sehingga mendobrak masuk ke dalam Hotel Yamato. Bahkan, sebagian pemuda naik ke atas hotel dan berusaha menurunkan bendera Belanda.
ADVERTISEMENT
Mulanya, Hariyono yang bersama Soedirman kembali masuk ke hotel dan memanjat tiang bendera bersama Kusno Wibowo. Alhasil, bendera berhasil diturunkan. Mereka kemudian merobek bagian bendera yang berwarna biru dan kembali menaikkannya ke puncak tiang.
Kronologi Hotel Yamato
Setelah proklamasi kemerdekaan, informasi mengenai makna kemerdekaan gencar diinformasikan oleh pemerintah Indonesia. Bendera Merah Putih yang ditetapkan sebagai bendera nasional disosialisasikan ke seluruh wilayah.
Tangga 18 September 1945, Belanda dan Sekutu dari Allief Forces Netherlands East Indies (AFNEI) mendatangi Surabaya. Mereka ditempatkan di Hotel Yamato yang terletak di Jalan Tunjungan 65, Surabaya.
Sejak itulah Hotel Yamato menjadi markas Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Interness atau Bantuan Rehabilitasi untuk Tawanan Perang dan Interniran.
ADVERTISEMENT
Pada 19 September 1945 pukul 9 malam, beberapa orang Belanda di bawah kepemimpinan WVCh Ploegman mengibarkan bendera merah, putih, biru, yang merupakan bendera Belanda di bagian atas hotel.
Esok harinya, penduduk Surabaya melihat bendera tersebut sehingga murka. Mereka menganggap Belanda tidak menghargai usaha rakyat yang memproklamasikan kemerdekaan.
Nah, itu dia sekilas pembahasan mengenai latar belakang Hotel Yamato beserta kronologinya. (LAU)